Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

pengasapan zika di singapura. ©2016 REUTERS/Edgar Su

SINGAPURA, Realitasnews.com -Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura menginformasikan tentang daerah-daerah di Singapura yang menjadi area terdampak dan banyak ditemukan kasus virus Zika, seperti daerah Aljunied Crescent/Sims Drive.

KBRI Singapura menyampaikan bahwa daerah Aljunied Crescent/Sims Drive telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Singapura sebagai area terdampak Zika, menurut keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat (2/9/2016), dikutip dari Antara.

Sementara itu, daerah-daerah yang ditentukan sebagai area yang berpotensi terpapar Zika, antara lain Khatib Camp, Sembawang Drive, Kranji Road, Joo Chiat Place, Senoko South Road, Toh Guan East Lor 101, Changi serta Bedok North Avenue.

Selanjutnya, pihak KBRI Singapura akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Singapura untuk memonitor perkembangan terkait Zika.

Sehubungan dengan meningkatnya kasus penyakit virus Zika di Singapura, KBRI Singapura mengimbau seluruh masyarakat Indonesia yang berada di Singapura untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera menemui dokter bila menemukan gejala terjangkit virus Zika.

Bagi warga Indonesia yang mengalami gejala terjangkit virus Zika, KBRI Singapura mengimbau agar segera melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan terdekat.

Adapun gejala virus Zika, antara lain demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtiva (radang di daerah mata).

KBRI Singapura juga mempersiapkan 'hotline' 24 jam pada nomor +659295 3964 apabila ada masyarakat Indonesia di Singapura yang positif terkena virus Zika dan membutuhkan bantuan kekonsuleran dari KBRI.

Sebelumnya, satu warga negara Indonesia (WNI) di Singapura dinyatakan positif terjangkit virus Zika.

Namun, KBRI Singapura telah menerima konfirmasi resmi dari Kementerian Kesehatan Singapura bahwa satu WNI yang positif terjangkit virus Zika itu hanya mengalami gejala yang ringan sehingga tidak memerlukan rawat inap.

KBRI Singapura juga memastikan bahwa WNI tersebut telah memperoleh penanganan medis yang baik, dan pada 1 September sudah dinyatakan mengalami proses penyembuhan atau sudah sembuh.(ant)

Editor  : Lamra