Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

 
Ilustrasi paspor (Foto: Agung Pambudhy)

PEKAN BARU, Realitasnews.com - Sebanyak 109 orang Tenaga Kerja Asing ( TKA) asal China yang bekerja di proyek PLTU Tenayan telah diperiksa kantor Imigrasi Pekan Baru. Setelah dilakukan pendalamam pemeriksaan mereka seluruhnya memiliki dokumen keimigrasian namun dari 109 TKA asal Cina tersebut hanya 21 orang yang memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS) sedangkan 88 TKA lainnya memiliki paspor visa kunjungan.

Menurut Kepala Imigrasi Pekanbaru, Pria Wibawa para TKA asal Cina tersebut telah dikembalikan ke perusahaan namun paspor mereka tetap ditahan sebagai jaminan oleh pihak Imigrasi apa bila mereka diperlukan untuk pendalaman lagi, mereka harus bisa hadir ke pihak imigrasi.

"Pihak imigrasri hanya memeriksa terkait orang asing saja, sedangkan urusan soal mereka bekerja di PLTU Tenayan Pekanbaru, akan menjadi kewenangan pihak Disnaker Provinsi Riau," kata Pria Wibawa dilansir detik.com Minggu (22/1/2017).

Diantara TKA asal Cina tersebut, kata Pria,  ada 88 orang yang memiliki dokumen visa kunjungan terkait bagaimana status mereka bekerja di proyek tersebut,  itu menjadi kewenangan pihak Disnaker Riau dan kini Imigras Pekan Baru masih menunggu kelanjutan dari hasil pengembangan dari Disnaker itu sendiri, apakah mereka menyalahi soal urusan kerja apa tidak.

Salah satu alasan Imigrasi Pekanbaru mengembalikan TKA asal Cinat tersebut, dikatakan Pria, lantaran ruangan tahanan di Imigrasi Pekanbaru sangat terbatas, jumlahnya hanya ada 4 ruangan.



"Kami mengijinkan mereka (TKA asal Cina)  kembali ke perusahaan dengan jaminan paspor mereka kita tahan. Kami masih menunggu koordinasi dengan pihak Disnaker Provinsi Riau," kata Pria.


Kasus ini bergulir berawal ketika pihak Imigrasi Pekanbaru melakukan operasi pengawasan TKA di proyek PLTU Tenayan, awalnya petugas mengamankan 35 TKA setelah dilakukan pendalaman jumlahnya menjadi bertambah 109 orang  TKA. Operasi tersebut digelar pihak Imigrasi Pekanbaru sebagai bentuk pengawasan terhadap orang asing.

Sementara itu, Manejer Proyek PLTU Tenayan Rayan, Sugiarto  mengatakan TKA asal Cina ini mentraining ataupun mengajarkan para operator lokal dalam mengoperasikan PLTU tersebut, mengajarkan teknisi, PLN mulai dari mengoperasikan, perawatan dan masalah teknis lainnya.

TKA asal Cina ini menurut pihak PLN Wilayah Riau-Kepri (WRKR) bekerja pada proyek PLTU Tenayan dengan kapasitas 2x110 MW. Mereka bekerja dalam rangka comissioning (uji coba) pembangkit.

(detik.com)

Posting Komentar

Disqus