Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Anggota Fraksi Gerindra DPRD Batam, Nyangnyang Harris Ptatimura  (Fhoto : realitasnews.com)

BATAM, Realitasnews.com - Fraksi Gerindra DPRD kota Batam memberikan apreasiasi terhadap  terhadap Ranperda APBD kota Batam tahun 2017. Apreasiasi ini disampaikan Fraksi Gerindra yang dibacakan oleh Nyangnyang Harris Pratimura pada rapat Paripurna yang di gelar di DPRD Batam, Jumat sore (13/1/2017).

Salah satu apresiasi yang disampaikannya adalah dari segi Pendapatan Daerah Pemko Batam pada APBD 2017 menargetkan sebesar Rp 2. 551. 810. 162, 228,- atau naik sebesar Rp 221. 551. 855. 443, 79.- atau naik sebesar 9.51 persen jika dibandingkan dengan pendapatan pada perubahan APBD kota Batam tahun 2016 peningkatan pendapatan  ini merupakan cerminan dari rencana penerimaan pendapatan  APBD kota Batam tahun anggaran 2017  yang meliputi Pendapatan asli daerah dari dana Perimbangan dan dari  pendapatan yang sah.

Untuk belanja daerah meliputi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung, untuk Belanja Langsung, Nyangnyang mengatakan Pemko Batam pada tahun 2017 menargetkan sebesar Rp 1.696. 719, 220,. 346,37 ,- angka ini meningkat sebesar 10,20 persen dari APBD perubahan tahun 2016 lalu.

Untuk  Belanja Tidak Langsung, dijelaskan Nyangnyang, sebesar Rp 852. 970. 879. 881, 87-  mengalami kenaikan sebesar Rp 7,78 persen dari perbandingan APBD perubahan tahun 2016 lalu.

Sedangkan Pembiayaan Daerah, untuk penerimaan APBD kota Batam tahun 2017 pemko Batam menganggarkan sebesar Rp 108. 266. 670. 000,72 ,-  

Dari Ranperda Kota Batam 2017 yang disampaikan Walikota Batam Rudi SE, Fraksi Gerindra, kata Nyangnyang, memberikan telaah dan masukan diantaranya adalah : Pemko Batam harus meningkatkan Belanja Modal sebesar 30 persen dari total APBD.

"Selama ini Belanja Modal kurang terserap langsung ke masyarakat lantaran besarnya anggaran Belanja Modal kurang dari 30 persen dari total APBD kota Batam sehingga  pemerintah kurang pro rakyat dan bukan people centre, " kata Nyangnyang.

Atas dasar hal diatas Nyangnyang menjelaskan pentingnya untuk meningkatkan anggaran Belanja Modal demi meningkatkan daya saing global yang terus dihadapi

Hal inilah, kata Nyangnyang, menjadi skala prioritas agar Pemko Batam terus meningkatkan Belanja Modal yang digunakan untuk pembangunan fasilitas publik seperti perbaikan kantor Kelurahan, Kantor Kecamatan serta fasiltas umum lainnya di wilayah Hinterland dan Main Land.

Fraksi Gerindra, jelas Nyangnyang, sangat menekankan agar Pemko Batam memperketat dan menghemat anggaran Belanja Pegawai tanpa mengurangi kwalitas pelayanan dan kinerja pegawai. Penekanan dan penghematan Belanja Pegawai dan peningkatan Belanja Modal ini dilakukan untuk menekan angka sisa kelebihan perhitungan anggaran daerah setiap tahunnya.

Fraksi Gerindra mengharapkan Pemko Batam dapat meningkatkan potensi pajak daerah dan retribusi pajak daerah seperti pajak hotel, pajak hiburan, pajak rumah makan, pajak restoran, pajak atas pulsa seluler, pajak IMB mengingat pertumbuhan objek pajak ini sangat tinggi di kota Batam.

" Pajak diatas merupakan pajak harta karun yang tidak pernah habis dan selamanya terus mengalir dan harus dapat ditingkatkan jika ditangani secara serius,"  jelas Nyangnyang.

Selain itu, katanya, Retribusi parkir khusus dan parkir di tepi tepi jalan umum masih dapat dioptimalkan secara baik.

Fraksi Gerindra juga menyoroti terkait Pembelanjaan Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Penyedian Belanja tidak langsung seharunya meliputi Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai sedangkan  belanja hibah, dan belanja sosial, belanja bantuan keuangan dan belanja tidak terduga bahkan bukan tidak langsung seharusnya tidak dapat dana masuk pada pos pos SKPD yang terkait yang berhubungan dengan langsung dengan itu.

Walaupun  demikian Fraksi Gerindra  kota Batam akhirnya menyetujui Ranperda APBD kota Batam 2017 agar selanjutnya dapat disahkan menjadi Perda APBD kota Batam tahun 2017.

(Pay)

Posting Komentar

Disqus