Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Walikota Tanjung Pinang, Lis Darmansyah (Fhoto : Realitasnews.com)

TANJUNG PINANG, Realitasnews.com -  Kota Tanjung Pinang merupakan kota yang berpenduduk heterogen bagai rangkuman potret kebhinekaan yang terdiri dari berbagai suku bangsa di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Walau kota Tanjung Pinang dihuni dari berbagai suku bangsa namun kota Tanjung Pinang tidak pernah terpancing atas isu SARA seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di sejumlah wilayah NKRI lain yang .

Ditengah isu SARA yang memanas masyarakat kota Tanjung Pinang tidak pernah terpancing dengan provokasi untuk mengikuti langkah yang sama yang dilakukan oleh sejumlah oknum untuk melakukan aksi unjuk rasa yang dapat menyebabkan perpecahan dikalangan masyarakat kota Tanjung Pinang yang majemuk.

Keanekaragaman budaya di Kota Tanjungpinang inilah yang membuatnya unggul dibanding daerah lain karena memiliki potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi, namun karena kehidupan sosial politiknya mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang telah terangkai sejak dulu, kehidupan yang dijalani hingga kini pun mampu bertahan dalam suasana yang harmonis penuh toleransi dan tenggang rasa.

Hal tersebut disampaikan oleh Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, SH saat menghadiri pengajian bulanan yang rutin dilaksanakan oleh Perserikatan Sosial Masyarakat Minang Maimbau (PSMM), di Gedung Minang Maimbau, Jum'at  malam (13/1/2017).

Sebagai putra daerah, Lis sangat bangga akan kemajemukan yang ada di Kota Tanjungpinang. "Nilai luhur yang senantiasa harus ditanamkan dalam masyarakat adalah kesetaraan dalam perbedaan". Ujarnya.

"Keanekaragaman budaya di Kota Tanjungpinang dapat dikatakan memiliki keunggulan dibandingkan daerah-daerah lainnya karena Tanjungpinang mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi.
"Salah satunya ya PSMM ini." Katanya lagi.

Dibawah kepemimpinannya bersama H. Syahrul, Kota Tanjungpinang menjelma menjadi kota yang layak dan pantas untuk ditinggali karena suasananya yang harmonis jauh dari konflik.

Selain PSMM yang merupakan wadah silaturahim warga Minang di perantauan, masih banyak juga perkumpulan suku-suku lainnya di Kota Tanjungpinang. PSMM sendiri, seperti yang diungkapkan oleh Sutan Muhammad Isa selaku Ketua Harian PSMM, dibentuk sebagai gabungan persatuan antar kabupaten/kota di Sumatera Barat untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama warga suku Minang.

Disela-sela acara, Lis juga memberikan bantuan berupa perangkat pakaian adat yang diterima langsung oleh Ketua PSMM.

Bantuan ini, seperti yang diungkapkan oleh Walikota Tanjung Pinang, Lis Darmansyah merupakan bentuk kepedulian Pemko Tanjungpinang dalam upayanya menjaga kerukunan antar suku yang ada di Kota Tanjungpunang demi mewujudkan kehidupan yang berbingkai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Sutan Muhammad selaku Ketua Harian PSMM mengatakan bahwa PSSM merupakan wadah silaturahim antar warga Minang yang berada diperantauan untuk mempererat tali persaudaraan. PSMM sendiri merupakan gabungan persaudaraan antar Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.

Acara ini turut dihadir oleh Kepala Kesbangpol Penmas, Drs. Wan Kamar, Camat Tanjungpinang Barat, Boby Wira Satria, Lurah Kemboja, M. Tri Putranto, serta Kabag Humas dan Protokol, Faisal Pahlevi, S. STP.

(pay)

Posting Komentar

Disqus