Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Foto: Grandyos Zafna

JAKARTA, Realitasnews.com - Cawagub DKI Sylviana Murni sempat mengacungkan jempol ke bawah pada Cagub DKI Basuki T Purnama (Ahok). Kejadian tersebut terjadi saat debat kandidat cagub-cawagub DKI yang digelar oleh KPU DKI usai Ahok berbicara dalam debat.

Ahok pun menanggapi soal jempol ke bawah dari mantan anak buahnya itu. Cagub petahana tersebut tidak mau ambil pusing soal jempol Sylvi tersebut. Menurut Ahok, Sylvi adalah salah satu PNS senior yang tidak mau belajar untuk beradaptasi dengan kepemimpinannya di Jakarta.

"Ya saya kira dia mau jempol ke bawah atau apa terserah. Warga yang putusin," kata Ahok usai menghadiri acara Pembekalan Penggerak Militan Wanita Kakbah PPP di Masjid Al Huda, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2017).

"Yang penting yang saya sampaikan (sesuai) kenyataan. Waktu saya masuk ke pemerintah nggak semua PNS yang senior mau belajar lagi. Setelah pasca reformasi, kita nggak bisa mengklaim 30 tahun jadi PNS. Kan ada aturan baru kok. Dulu bukan berbasis kinerja," imbuhnya.

Sylvi mengacungkan jempol ke bawahnya saat Ahok menjawab pertanyaannya soal keuangan negara. Apalagi jawaban Ahok atas pertanyaan Sylvi menyiratkan dirinya sangat menguasai administrasi keuangan negara.

Ahok pun membuka sedikit 'kartu' soal Sylvi yang selama ini dia tahu. Ahok mengatakan bahwa Sylvi adalah salah satu PNS yang sering main-main dengan politik. Bahkan, Ahok mengatakan bahwa Sylvi pernah menjadi kader Golkar.

"Kita bicara jujur saja, Bu Sylvi selama ini mungkin selalu banyak main politik di Pemda, birokrasi. Dia pernah di DPRD kok selama PNS, dulu dia mewakili Golkar," ungkap Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu juga membeberkan masa lalu Sylvi. Ahok menceritakan bahwa Sylvi adalah salah satu PNS DKI yang pernah diturunkan menjadi staf. Dia pun menganjurkan pada Sylvi untuk tidak lagi mengeluarkan klaim bahwa dia sudah berpengalaman di bidang birokrasi. Karena bagi Ahok, Sylvi adalah PNS yang tidak menguasai semua urusan.

"Terus dia pernah distafkan loh. Coba tanya Bu Sylvi kenapa distafkan? Zaman dulu saja biasanya namanya PNS kalau nggak ada kesalahan besar nggak mungkin distafkan. Bu Sylvi kenapa distafkan waktu BP7 ada kasus apa? Coba tanya. Jangan mengklaim pengalaman sudah lama, saya pasti mengalami birokrasi nggak. Pasca-reformasi semua berubah. Dulu kan diperintah atas duit, habis nggak habis harus dihabisin. Sekarang beda soal anggaran," ujar Ahok.

"Bu Sylvi adalah salah satu PNS yang nggak menguasi semua urusan sebetulnya," pungkasnya.

Sebelumnya, momen jempol ke bawah itu terjadi saat Sylvi melontarkan pertanyaan tajam kepada Ahok. "Saya tahu betul kalau bicara soal keuangan negara ada UU Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003. Semua alokasi dan pendapatan daerah masuk APBD dan dilakukan sinkronisasi dengan DPRD. Tapi saya melihat di sini bagaimana bisa dilaporkan dengan DPRD sementara harmonisasi eksekutif dan DPRD tidak terjadi," kata Sylvi.

"Yang perlu kita sikapi lagi semua uang masuk dulu apakah diskresi atau kebijakan-kebijakan, tapi yang pasti ini pertama harus ada harmonisasi DPRD tidak langsung diberikan ke asisten pembangunan. Ketika ada satu harus dibangun keluar dari sana, ini namanya non-budgeter dan ini tidak boleh di UU ini harus dipertanggungjawabkan dan DPRD harus mengetahui bukan one man show," kritik Sylvi.

Kritik Sylvi pun disambar dengan jawaban panas dari Ahok. "Kadang-kadang sama-sama birokrat memang agak lucu," kata Ahok sambil tersenyum disambut tawa hadirin.

Ahok merasa dirinya sangat menguasai administrasi keuangan negara. Apa yang disampaikan Sylvi, menurut Ahok, berbeda dengan konsep kebijakannya.

"Jadi ini semacam kerelaan, tidak ada kewajiban membayar, maka ada perjanjian kerelaan dan bisa membangun. Nilainya bukan uang, tapi barang dan pakai jasa penilai. Kalau itu salah ada temuan, kalau tidak ada temuan karena ini memang boleh. Birokrat yang lama ini saya mengerti walaupun sudah 23 tahun jadi pejabat UU tentang keuangan berbasis kinerja itu baru dilakukan sejak 2001 dan di seluruh Indonesia tahun 2006. Saya kuasai keuangan daerah berbasis kinerja jadi saya rasa kurang mempelajari keuangan daerah berbasis kinerja," kata Ahok.

Pernyataan penutup Ahok itu disambut acungan jempol ke bawah dan senyum dari Sylvi.

(detik.com)

Posting Komentar

Disqus