Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Bupati Karimun, Aunur Rafiq (Fhoto : Aljupri/realitasnews.com)
KARIMUN, Realitasnews.com- Selain mencegah masuknya virus Zika di Karimun bupati Karimun, Aunur Rafiq juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Karimun untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan melakukan pola hidup yang bersih dan melakukan 3 m yaitu menguras menutup dan mengubur terhadap sampah atau benda benda seperti kaleng, botol dan barang bekas lainnya yang dapat menggenangkan air.

"Penyebaran nyamuk Aedes Aygipti tidak ditempat yang kotor, tapi ditempat bersih," kata Aunur Rafiq saat ditemui di rumah dinasnya, Disela-sela penyambutan kunjungan Kejati ke Karimun, Rabu (31/8/2916) pagi.

Rafiq menegaskan, selain selalu waspada, masyarakat dihimbau juga untuk mensterilkan bagian dalam rumah, membersihkan bak mandi, melakukan gotong royong  membersihkan lingkungan sekitarnya.

"Pemkab Karimun sedang berupaya menciptakan Karimun Bersih, masyarakat diminta harus mendukung kegiatan tersebut" tegasnya.

Meskipun jumlah korban DBD sudah ratusan dan diantaranya ada yang meninggal dunia, kata Rafiq Karimun belum berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Saya sudah perintahkan Dinas Kesehatan Karimun, Lurah, RT dan RW memberikan penyuluhan serta pembagian bubuk abate ke masyarakat," katanya.

Sementara itu, Kabid Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Pemkab Karimun, Rahmadi menyebutkan hingga 30 Agustus 2016 belum ada penambahan korban DBD.

"Masih 340 kasus dan 6 diantaranya meninggal dunia," ungkapnya.

Rahmadi menjelaskan ada 340 kasus DBD dari seluruh kecamatan yang ada Di Karimun, diantaranya untuk kecamatan Karimun sebanyak 59 kasus, kecamatan Meral sebanyak 56 kasus, kecamatan Meral Barat sebanyak  22 kasus, kecamatan Tebing sebanyak 120 kasus, kecamatan Buru sebanyak 12 kasus,kecamatan Kundur sebanyak 24 kasus, kecamatan Kundur Barat sebanyak 9 kasus, kecamatan Kundur Utara sebanyak 2 kasus,kecamatan Belat sebanyak   1 kasus, kecamatan Moro sebanyak 35 kasus dan kecamatan Durai sebanyak 1 kasus.

Untuk per bulannya, lanjut Rachmadi bulan Januari 2014 sebanyak 104 kasus, Februari 61 kasus Maret 58 kasus, April  27 kasus, Mei 20 kasus, Juni 12 kasus, Juli 29 kasus kemudian Agustus 31 kasus. (Jup)

Editor              : Lamra