Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


Pemimpin Korea  Utara Kim Jong Un (Fhoto : reuters)
JEPANG, Realitasnews.com  - Pasca uji coba peluncuran misil balistik Korea Utara meningkatkan ketegangan di Asia Timur, Jepang sehari setelah Korea Utara menguji tembak rudal balistik dari kapal selam (SLBM),  langsung melakukan latihan menembak Pasukan Bela Diri (SDF) Jepang di dekat Gunung Fuji, pada Kamis (25/8/2016).

Jepang, seperti dikutip AFP, Jumat (26/8/2016) mengklaim manuver ini merupakan latihan tahunan. Hanya saja, pada tahun ini digelar sehari setalah Korut menguji tembak rudal balistik yang mendarat di sekitar Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Jepang.

Menteri Pertahanan Jepang, Tomomi Inada, mengecam peluncuran rudal balistik dari dari kapal selam Korut yang hanya berjarak 500 kilometer dari wilayah Jepang.

”Kami sangat prihatin dengan peluncuran SLBM kemarin, sebuah langkah Korut yang jadi ancaman besar dan dalam waktu dekat, tidak hanya bagi keamanan Jepang tetapi juga wilayah dan masyarakat global,” kata Inada dalam sebuah pertemuan dengan Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne.

Latihan militer Jepang dipusatkan di lapangan tembak Higashi-Fuji di Gotemba, sekitar 80 kilometer sebelah barat Tokyo.

Ketegangan di Asia Timur telah meningkat sejak awal tahun ini, ketika Pyongyang melakukan uji coba senjata nuklir dan rudal balistik yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Situasi semakin memanas setelah Amerika Serikat—sekutu Jepang dan Korea Selatan—menyebarkan pesawat pengebom nuklir ke pangkalan militer di Guam, Pasifik. AS juga mengumumkan rencananya untuk menyebarkan sistem rudal pertahanan THAAD ke Korea Selatan untuk melindungi sekutunya dari ancaman Korut.

Korea Utara menjadi semakin terisolir setelah uji coba nuklir  pada Januari lalu. Itu adalah uji coba nuklir keempat yang mereka lakukan. Ditambah lagi, mereka meluncurkan roket jarak jauh pada Februari. Lengkap sudah alasan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memperketat sanksi untuk Korea Utara

Korut sendiri tahun ini telah melakukan beberapa kali uji coba peluncuran misil, termasuk tes nuklir keempat pada bulan Januari dan sejumlah peluncuran misil balistik. Aksi mereka menyimpang dari sansi yang diberikan Dewan Keamanan PBB yang semakin diperketat pada bulan Maret.

Peluncuran ini terjadi dua hari setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan bersama tahunan. Korea Utara mengecam aktivitas itu sebagai persiapan invasi.

Sementara itu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengklaim uji coba peluncuran misil balistik dari kapal selam di pantai timur dekat Kota Sinpo sukses besar

Seperti dilansir Reuters, Jumat (26/8/2016), peluncuran misil yang dianggap sukses besar ini diklaim Jong Un telah meletakkan nama Korea Utara di peringkat utama negara yang memiliki kekuatan nuklir.

"Peluncuran misil balistik ini berlangsung dengan sukses berkat arahan dari panglima tertinggi tentara Korea, Kim Jong Un," tulis kantor berita resmi Korut KCNA.

"Dia mengapresiasi peluncuran misil sebagai sebuah kesuksesan dan kemenangan," lanjut KCNA.

"Dia mencatat dengan bangga hasil peluncuran misi yang membuktikan DPRK (Democtaric People's Republic of Korea/Korut), bergabung ke dalam ranking utama kekuatan militer yang dipersenjatai dengan kemampuan dalam serangan nuklir," sebutnya. (okezone.com)

Editor  : Lamra