Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Dua Orang Anggota DPRD Batam "Ngacir"Lantaran Usulnya Ditolak  (Fhoto : realitasnews.com)
BATAM, Realitasnews.com - "Hati boleh panas, namun kepala harus tetap dingin menghadapi setiap permasalahan" Jargon ini sepertinya kerap dilupakan orang, tidak saja kalangan masyarakat awam namun jargon ini juga sering dilupakan oleh seorang pejabat.

Seperti yang dilakukan dua orang anggota DPRD Batam, Udin Sihaloho dan Firman Ucok Tambusai, mereka emosi dan keluar dari ruang rapat saat menggelar rapat Badan Anggaran dengan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP) Batam yang digelar di ruang serbaguna DPRD Batam, Selasa (31/8/2016) sore..

Udin Sihaloho keluar dari ruang sidang lantaran tidak puas dengan jawaban dari kepala BPM PTSP Batam, Gustian Riau yang menjelaskan neraca keuangan di SKPD yang dipimpinnya.

Politikus kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini semakin emosi lantaran Zainal Abidin selaku pemimpin rapat terkesan membela  pemaparan materi yang dijelaskan oleh Gustian Riau.

Merasa Zainal Abidin selaku pemimpin rapat tidak bersikap adil, Udin Sihaloho yang juga anggota komisi IV DPRD kota Batam langsung keluar dari ruang rapat.

"Ah kawan jadi lawan bahkan pemimpin rapat juga menjadi lawan," ujarnya sambil membuka pintu ruang sidang dan pergi.

Di luar ruang sidang ketika ditemui realitasnews.com, Udin Sihaloho tidak bersedia memberikan komentar.

"Ada apa pak Udin kenapa keluar dari ruang rapat padahal rapat belum selesai,"tanya realitasnews.com

"Hm,,,, tidak jawab Udin sambil menggelengkan kepalanya sambil bergegas pergi.

Berbeda dengan Firman Ucok Tambusai, politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN)  "ngacir" dari ruang sidang lantaran usulnya untuk istirahat selama 15 menit menunaikan sholat Ashar tidak diterima pemimpin rapat, Zainal Abidin.

Ia mengajukan permohonan untuk istirahat ketika  Zainal Abidin meminta penjelasan dari kepala BPM PTSP Batam, Gustian Riau terkait adanya kerancuan penyerapan anggaran pegawai BPM PTSP dari 7 miliar lebih yang disediakan namun yang terserap hanya 83 persen saja.

"Ia kenapa anggaran pegawai itukan diberikan sebesar 7 miliar lebih namun yang terserap sebesar 83 persen." tanya Zainal Abidin kepada Gustian Riau

Mendengar pertanyaan Zainal Abidin tersebut, Gustian Riau bingung tidak bisa menjelaskannya.

Tiba tiba saja Firman Ucok Tambusai angkat bicara," Ijin pimpinan,  ada baiknya kita istirahat sejenak selama 15 menit sepertinya teman-teman ini (maksudnya pegawai BPM PTSP) sudah letih dan waktu sholat Ashar sudah tiba waktunya ada baiknya kita istirahat dulu," mohon Ucok

"Lanjut terus," kata Uba Ingan Galingging.

"Iya sholat itu monggo," kata Zainal Abidin

Kalau seperti ini saya keluar saja pimpinan tak per ini kalau seperti ini," jelas Ucok sambil mengumpulkan buku bukunya dan pergi dari ruangan rapat.

" Saya tidak pernah melarang anda untuk sholat, kalau mau sholat silahkan saja, jangan anda berkoar koar di ruangan ini," kata Zainal dengan tegas.

Rapat tetap dilanjutkan, namun hingga selesai rapat Gustian Riau tidak bisa menjelaskan mengapa anggaran pegawai yang dianggarkan sebesar Rp 7 miliar lebih namun penyerapannya hanya 83 persen.(Pay)

Editor : Lamra