Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


Diska Mahasiswi Fakulutas Ekonomi USU


KARIMUN, Realitasnews.com – Kabupaten Tanjung Balai Karimun salah satu daerah di kepulauan Riau yang memiliki potensi kelautan yang sangat tinggi. Salah satu produksi kelautan di Karimun adalah perikanan dan udang.

Mencari Udang adalah  salah satu sumber mata pencarian nelayan di Karimun, khususnya di desa Tulang, kecamatan Karimun, Karimun, Kepulauan Riau.

Selama ini, udang biasanya hanya dikonsumsi masyarakat  desa Tulang sebagai lauk pauk saja, hanya sebagian kecil saja masyarakat di desa ini mengembangkan udang  untuk di olah menjadi produk kuliner yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi seperti di olah menjadi Nuget.

Tingginya produksi udang di desa Tulang ini menarik perhatian para mahasiswa Fakultas Ekonomi, USU yang sedang melakukan KKN, mereka berpikir bagaimana udang tersebut dijadikan ikon kuliner dari desa Tulang sehingga dapat dijadikan oleh oleh para wisatawan yang berkunjung ke desa Tulang dengan demikian akan dapat meningkatkan perekonomian warga.

Bendahara program KKN dari Fakultas USU, Diska saat di temui realitasnews.com di rumah Dinas Bupati Karimun, Kamis (11/8/2016) menyebutkan masyarakat desa Tulang hanya mengolah udang menjadi Nunget tanpa dikemas dengan bagus sehingga nilai jualnya rendah.

Diska dan teman temannya akhirnya mencari ide bagaimana mengolah udang menjadi bernilai ekonomis yang tinggi akhirnya mereka mendapat ide untuk membuat udang menjadi Nunget yang bernilai ekonomis tinggi.

“Setelah kita olah ternyata rasa Nuget tersebut, gurih dan nendang di lidah makanya kami sebut namanya Nudang singkatan dari Nuget Udang Tulang Gurihnya Nendang dilidah,” ujar Diska sambil menunjukkan Nudang produk mereka yang sudah dikemas didalam plastik putih.

Secara singkat Diska menjelaskan cara pembuatan Nudang,  yang mereka olah dari bahan baku udang segar, awalnya udang segar tersebut direbus,  setelah matang udang tersebut dicampur dengan adonan lalu dicampur dengan bumbu kemudian di goreng sampai gurih setelah digoreng gurih kemudian di keringkan dan dikemas di dalam plastik lalu siap untuk di pasarkan.

Bentuk kemasan Nudang tersebut dikatakan Siska sengaja dikemas berbentuk tulang untuk mengingatkan si konsumen  bahwa asal produksi Nudang berasal dari desa Tulang, kecamatan Karimun.

“ Kami ingin menjadikan Nudang ini menjadi salah satu ikon kuliner makanan dari desa Tulang,” jelas Siska.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut lanjut Siska, mereka sangat membutuhkan dukungan dari Pemkab Karimun dan instansi terkait

“Dukungan tersebut adalah  agar Nudang mendapat sertifikat kesehatan dari  dinas Kesehatan Karimun , BPOM dan sertifikat halal dari MUI, “ ujarnya.

Ia juga sangat mengharapkan bantuan pemkab Karimun untuk membantu memasarkan Nudang. 

Siska dan teman temannya sangat yakin Nudang dapat menjadi makanan oleh oleh bagi wisatawan baik wisatawan manca Negara dan wisatawan lokal yang berkunjung ke desa Tulang.

Bagaimana pembaca, anda penasaran ingin mencicipi rasa Nudang silahkan datang ke desa Tulang,”ujar Diska sambil tersenyum.  (Jup)

Editor              : Lamra