Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Ayah Almarhum Wawan Agustiawan : Bencana Terjadi Akibat Ulah Manusia, Pemerintah Harus Bersihkan Perjudian Di Tanjung Pinang, 


Lis Darmansyah Dan H Syahrul Gelar Musyawarah Dengan Masyarakat Penyengat Tawarkan Asuransi Jasa Raharja Untuk Tarnasportasi Pompong (Fhoto : realitasnews.com)
TANJUNG PINANG, Realitasnews.com- Pemko Tanjung Pinang dalam waktu dekat ini akan membuat transfortasi pompong lintas antar pulau seperti transfortasi pompong dari pelabuhan penyengat Tanjung Pinang ke pulau Penyengat dengan berbadan hukum dan masuk dalam asuransi kecelakaan Jasa Raharja.

Hal ini disampaikan Walikota Tanjung Pinang, Lis Darmansyah saat menggelar musyawarah dengan warga pulau Penyengat yang di gelar di mesjid Raya pulau Penyengat.

Musyawarah tersebut digelar usai menggelar Tahlillan atas tragedi tenggelamnya kapal pompong pada Minggu (21/8/2016) pagi lalu di perairan pulau Penyengat.

Lis Darmansyah yang didampingi wakilnya H Syahrul menyampaikan agar transportasi pompong supaya berbadan hukum dan masuk dalam asuransi kecelakaan Jasa Raharja, mekanismenya diatur lebih ketat lagi dengan sistem  karcis.

Ia juga menyampaikan Pemko Tanjung Pinang akan menyediakan life jacket yang disediakan di pelabuhan  dan tidak lagi diberikan ke pemilik pompong, pasalnya sesuai pengalaman selama ini  dari tahun 2012 pemerintah sudah memberikan bantuan sebanyak  1.130 life jacket, tahun 2013 Polda Kepri memberikan 500 life jacket, tahun 2014 telah diberikan sebanyak  500 life jacket.

Pada kesempatan itu, Lis berjanji pemko Tanjung pinang akan menyiapkan kapal untuk penyeberangan agar dapat digunakan masyarakat dalam keadaan cuaca buruk.

” Nantinya kita buat kesepakatan dan perjanjian dalam rangka solusi dan kesepakatan untuk memperbaiki transportasi ini dengan pihak pemilik pompong.” Tegas lis

 Usai menyampaikan rencana tersebut, selanjutnya dilakukan acara tanya jawab. Salah seorang keluarga korban yakni ayah almarhum Wawan Agustiawan menyampaikan  bencana terjadi karena ulah dari manusia itu sendiri seperti saat ini di Tanjung Pinang marak tempat perjudian.

Ia mengatakan bencana terjadi akibat kebiasaan masyarakat yang tidak mematuhi aturan aturan baik dalam keselamatan maupun nilai-nilai penyengat sebagai pusat keislaman kerajaan Riau.

 “Saya harap dengan digelarnya musyawarah ini, semoga tempat- tempat perjudian dapat di razia Pemerintah, karena maraknya tempat perjudian di Tanjung Pinang bisa mengakibatkan terjadinya bencana.”ungkap ayahanda almarhum wawan.

Pada kesepatan itu juga, tokoh masyarakat dan perwakilan pihak pemilik pompong Raja  Imron menyampaikan, kelalaian dan faktor kebiasaan menjadi penyebab bencana ini, “ hal ini juga menjadi catatan peting buat kami, sehingga dengan ini kami berupaya membenahi sistem transporasi dan akan mengikuti peraturan-peraturan KSOP/ peraturan laut mapun dari Pemerintah Kota Tanungpinang.” Ungkap Imran

Pada akhir Tanya jawab, Lis menyampaikan  hal ini menjadi koreksi kita bersama baik Pemerintah  dalam segi aturan, maupun pihak yang berwenang di pelabuhan, pihak pemilik pompong yang harus mematuhi aturan transportasi laut, dan masyarakat sendiri sebagai pengguna harus selektif, sehingga kalaupun ada yang tidak sesuai aturan agar dapat melaporkan ke pihak Pelabuhan, Dishub maupun lagsung ke Walikota ataupun Wakil Walikota.

"Harapan saya dengan pak syahrul, semoga marwah penyengat ini  sebagai Islam adalah Melayu dan Melayu adalah Islam dengan ikon Penyengat tidak luntur.” tutup lis (Lian)

Editor : Lamra