Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Kapolri Jenderal Tito Karnavian MA.Ph D (Fhoto : Kabid Humas Polda Kepri )

BATAM, Realitasnews.com – Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs S Erlangga pada Kamis (26/10/2017) menerangkan bahwa Kapolri Jenderal Tito Karnavian MA.Ph D dikukuhkan sebagai Guru besar Bidang Ilmu Kepolisian  STIK-PTIK, studi Strategi Kajian Kontra Terorisme.

Acara pengukuhan dilakukan dalam sidang Senat Terbuka di Auditorium STIK,Kamis (26/10/2017) yang dipimpin oleh Gubernur selaku ketua STIK-PTIK, Irjen Pol Dr Remigius Sigid Tri Harjanto SH M.Si dan pernyataan pengukuhan ndilakukan oleh Irjen Pol Prof Dr Iza Fadri SH MH. Selaku perwakilan guru besar pada senat Akademik.

“Pengukuhan pak Kapolri ini dihadiri oleh Menteri Ristek Dikti Prof Dr Mohammad Nasir,” katanya.

Dengan bertambahnya  Guru  Besar Ilmu Kepolisian di STIK-PTIK, diharapkan semakin menjadikan Ilmu Kepolisian menjadi ilmu terbuka yang mampu memberikan solusi bagi kepentingan keilmuan maupun kepentingan praktis dalam kaitan dengan tugas-tugas kepolisian, yaitu pemeliharaan Kamtibmas, penegakan hukum, serta perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

 “Apalagi Profesor Tito Karnavian dikukuhkan sebagai guru besar untuk studi strategis kajian kontra terorisme, sehingga  diharapkan pemikiran-pemikiran beliau nanti dapat diaplikasikan bagi kepentingan bangsa Negara Indonesia, khususnya dalam menghadapi ancaman terorisme,” katanya.

Keputusan Seorang Tito Karnavian sebagai Profesor/Guru Besar telah ditandatangani oleh Menristek diktif  Prof  Dr. Mohamad  Nasir dengan Surat Keputusan Nomor  98876/A2.3/KP/2017 tanggal 19 Oktober 2017.

Proses pengurusan jabatan akademik tertinggi menjadi Guru Besar ini, memakan waktu cukup lama dan telah melalui prosedur  yang  ditentukan berdasarkan Undang-Undang.

Menurut Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs S Erlangga, proses administrasi untuk pengusulan jabatan akademik guru besar ini secara intensif telah dilakukan sejak awal bulan Juli 2017, setelah sebelumnya dilakukan inventarisasi karya-karya akademik dan verifikasi atas kegiatan ilmiah dan karya tulis beliau untuk dijadikan sebagai bagian dari syarat pengurusan jabatan akademik guru besar.

Sesuai dengan peraturan Mendikbud Nomor 88 tahun  2013 tentang Pengangkatan DosenTidak Tetap dalam Jabatan Akademik pada Perguruan Tinggi Negeri, pada Pasal 2 ayat (1) disebutkan, bahwa Menteri dapat menetapkan dosen tidak tetap pada perguruan tinggi negeri yang memiliki kompetensi luar biasa untuk diangkat dalam jabatan akademik Professor berdasarkan usulan dari Perguruan Tinggi dan rekomendasi dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

 

ADHI MAKAYASA
 
Muhammad Tito Karnavian dilahirkan di Palembang  pada tanggal 26 Oktober 1964. Setelah tamat SMA di Palembang ia diterima di Akademi Kepolisian dan lulus tahun 1987 sebagai penerima Bintang Adhi Makayasa, penghargaan  yang diberikan bagi lulusan terbaik Akademi Kepolisian. Penugasan pertama di Polda Metro Jaya sebagai perwira reserse. Tahun 1992 mendapat beasiswa dari The British Council untuk program Master in Police Studies.

Sistem pendidikan di Inggris yang tidak mengenal SI seperti di Indonesia memungkinkannya untuk mengikuti program S2 di University of Exeter, Inggris dan lulus dengan gelar MA di tahun 1993. Tahun 1994 - 1996  Tito mengikuti pendidikan kedinasan PTIK  dan lulus sebagai peserta terbaik.

Pada tahun 1998 tawaran dari pemerintah New Zealand kepada Polri untuk program Sesko ia peroleh dan lulus sekaligus menyandang BA dalam bidang Strategic Studies, karena kerjasama Sesko New  Zealand  dengan Massey University, salah satu Universitas ternama di Negara itu. Pada tahun 2000, Tito mengikuti program penyamaan Sesko luar negeri di Sespimpol Lembang Bandung.

Setelah itu Tito banyak bertugas  di jajaran reserse Polda Metro Jaya dan Sulawesi Selatan, serta Kapolres di Serang, Banten. Pada tahun  2005 - 2007 Ia memimpin operasi kontra terorisme di Poso Sulawesi Tengah. Operasi ini sukses menangkap puluhan tersangka, mengungkap puluhan kasus kekerasan dan jaringan radikal yang beroperasi disana. Pengalaman ini membuahkan buku"Indonesian Top Secret" terbitan Gramedia yang ditulis Tito  dan rekan-rekannya dalam operasi tersebut.

Pada tahun 2008, Tito mendapat beasiswa pada program PhD bidang Strategic Studies yang merupakan anak cabang dari disiplin ilmu Politik  Internasional di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Nanyang Technological University (NTU) Singapore. NTU merupakan universitas  yang masuk dalam kategori 100 universitas terbaik dunia dan 20 besar Universitas terbaik di Asia. Sedangkan RSIS sendiri masuk dalam kategori 50 think-tank terbaik di dunia dan nomor 3 di Asia.

Tertarik dengan dunia terorisme dan insurgensi, Tito menulis disertasi tentang Insurgensi Islamis yang masih belum banyak diekslorasi dalam literatur  Strategic Studies, dengan studi kasus gerakan Al Jamaah Al Islamiyyah.

Pada bulan April 2013 Ia berhasil mempertahankan disertasinya dan memperoleh gelar PhD dengan penghargaan 2nd  Class Upper (setingkat  Magna Cum Laude dengan  GPA 4.25) pada 8 Mei 2013. Tahun 2011 Tito juga menyelesaikan pendidikan Lemhannasnya dengan  predikat penerima Bintang Seroja lulusan terbaik.

Pernah menjabat sebagai Kadensus 88 Anti Terorisme, Deputi Penindakan pada Badan Nasional PenanggulanganTerorisme, Kapolda Papua, Asisten Kapolri Bidang Perencanaan dan Anggaran, Kapolda Metro Jaya. Pada tanggal 13 Juli 2016 dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.


(Humas Polda Kepri)


Posting Komentar

Disqus