Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Rakornas Pengendalian Inflasi yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo di Jakarta, Kamis (27/7/2017).(Fhoto : Istimewa)
LINGGA,Realitasnews.com - Bupati Lingga Alias Wello mengatakan daerahnya sedang menyiapkan salah satu solusi menjawab permasalahan inflasi pada harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di Kepulauan Riau, dengan membangun basis ketahanan pangan di wilayah perbatasan Indonesia tersebut. Basis ketahanan pangan ini nantinya berperan mempersingkat rantai pasok sejumlah komoditi pertanian seperti beras, sayuran, buah dan aneka cabai, yang tercatat sebagai salah satu penyumbang inflasi terbesar di Provinsi Kepri, karena didatangkan dari daratan Sumatera dan pulau Jawa. 

"Kunci mengatasi tekanan inflasi yakni dengan pembangunan dan peningkatan infrastruktur, pembenahan sistem tata niaga dan, mempersingkat mata rantai distribusi komoditi pangan. Oleh karena itu, kita (Kabupaten Lingga) sudah menargetkan dan menyiapkan salah satu kuncinya dengan menjadi basis ketahanan pangan di daerah perbatasan. Ini nantinya mampu mempersingkat mata rantai pasok," kata Alias Wello usai  menghadiri Rakornas Pengendalian Inflasi yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo di Jakarta, Kamis (27/7/2017).
 
Alias Wello menyadari kunci sukses pengelolaan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat ialah melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi yang stabil. Hal itu juga disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam Rakornas tersebut. Presiden mengatakan, pengendalian inflasi sangat penting dalam upaya menjaga daya beli masyarakat dan mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi.
 
Bupati Lingga,Alias Wello (Fhoto : Istimewa)
"Tingginya inflasi menyebabkan pertumban income perkapita jauh dibawah peningkatan harga-harga kebutuhan masyarakat, sehingga memberi dampak sehingga menambah angka kemiskinan di daerah. Secara agregat provinsi dan nasional akan mempertajam disparitas," ungkap Bupati Alias.
 
Oleh karena itu, dalam upaya membangun basis ketahanan pangan, Alias mengharapkan adanya dukungan penuh dari pemerintah pusat baik dalam kebijakan dan alokasi program dan kegiatan di lapangan. 

"Dukungan ini adalah kunci keberhasilan Lingga menjadi kawasan basis ketahanan pangan daerah perbatasan nantinya," ujarnya.
 
Saat ini beberapa bentuk dukungan dari pemerintah pusat, terutama Kementerian Pertanian terhadap komitmen Lingga itu sudah mulai ditunjukkan dengan mengalokasikan program cetak sawah seluas 1.300 Hektare pada tahun 2017 ini. Bantuan sarana prasarana penunjang juga turut diberikan dengan nilai yang tidak sedikit. Untuk mendukung program ketahanan pangan daerah perbatasan itu, 

Pemerintah Kabupaten Lingga juga membuat sejumlah program lainnya dengan lebih mendorong masyarakat serta pemerintah dibawahnya untuk menggalakkan kegiatan ekonomi di sektor pertanian yang berbasis kerakyatan menuju kemandirian. Beberapa contohnya, masyarakat dan pemerintah desa kini mulai membangun area pertanian hortikultura dengan tanaman usia muda dan produktif seperti cabai, sayur-mayur dan tanaman buah-buahan.
 
Pemerintah daerah juga telah menyampaikan komitmen, akan memfasilitasi pemasaran hasil pertanian itu, dengan membangun kerjasama pasar di beberapa kabupten/kota di Kepulauan Riau. Tak cuma itu, pemerintah daerah saat ini sedang merintis jalur ekspor produk pertanian tersebut ke sejumlah negara di Asia Tenggara. (oni)

Posting Komentar

Disqus