Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali



Kadis Pendidikan Kota Batam Bersama Anggota DPRD Batam, Ruslan Saat Mengunjungi Lahan Yang Kini Dijadikan KSB (Fhoto : Istimewa)


BATAM, Realitasnews.com - Sekretaris Komisi I DPRD Batam Ruslan memilih bungkam ketika dikonfirmasi masalah lahan di RT 01/ RW 18 tepatnya di depan sekolah Muhammadiah kelurahan Kabil, kecamatan Nongsa, Batam yang rencana awal untuk membangun sekolah SMA negeri namun nyatanya kini di sulap menjadi Kavling Siap Bangun ( KSB).

Ruslan ketika dihubungi di Batam mengatakan ia tidak mengetahui masalah lahan tersebut dan menyuruh agar menanyakan langsung kepada pihak perusahaan.

“Saya tidak tahun itu pak, silahkan saja anda tanya kepada perusahaan yang mengkelolanya,” kata Ruslan melalui hand phone selulernya.

Padahal sebelumnya kepada seorang wartawan media online berinisial R, melalui pesan singkat Whatsapnya ia mengatakan bahwa lahan itu luasnya seluas 6.000 x 7.000 meter dan akan diperuntukan untuk membangun sekolah negeri SMA.

“Lahan itu telah dialokasikan BP Batam dan setahu saya lahan itu seluas 6000.X 7000 meter persegi,” katanya lewat pesan singkat Whatshapnya. .

Sebelumnya kepada sejumlah awak media ketua RW setempat berinisial TW ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa diduga lahan seluas 4.200 hektar itu masih hutan lindung dan akan diperuntukkan untuk membangun sekolah SMA negeri..

“Setahu saya dulu lahan itu untuk pembangunan sekolah SMA negeri kok tiba tiba dijadikan KSB,” kata TW dengan nada heran

KSB itu berukuran 6 X 10 meter persegi menurut informasi yang diperoleh TW bahwa KSB itu diperuntukkan untuk warga Tanjung Uma yang akan digusur.

Bahkan saat lahan itu di matangkan kepala Dinas Pendidikan kota Batam, Muslim Bidin pernah meninjau lahan tersebut bersama Ruslan. Namun saat ini ia enggan memberi keterangan mengapa lahan itu tidak jadi dibangun sekolah SMA negeri.

Diduga keras Ruslan bekerja sama dengan pihak perusahaan untuk mengkomersilkan lahan itu. Masyarakat Kabil sangat mengharap agar dilahan itu dibangun untuk sekolah SMA negeri atau SMP negeri atau Sekolah dasar negeri..

Sepertinya pemerintah terkesan lebih mementingkan kepentingan pengusaha dari pada kepentingan masyarakat terbukti lahan tersebut yang semula diwacanakan untuk membangun sekolah negeri namun prakteknya seluruh lahan itu dibangun Kavling Siap Bangun (KSB) yang diduga sebagian kavling itu dikomersilkan untuk mengeruk keuntungan.

(Tim)

Posting Komentar

Disqus