Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali



LINGGA, Realitasnews.com – Pemkab Lingga hingga saat ini masih melestarikan tradisi mandi Safar yang digelar setiap tahun di bulan Safar dalam hitungan Tahun Hijriah. Mandi Safar ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu dilaksanakan untuk tujuan menolak bala.

Tradisi mandi Safar ini  kembali diangkat oleh Pemkab Lingga melalui Dinas terkait menjadi salah satu event wisata tahunan. Karena berpotensi menjadi objek wisata baru yang sangat menarik, khususnya objek wisata sejarah dan budaya. Sekaligus untuk meningkatkan silaturahmi, baik dengan sesama tetangga maupun dengan keluarga lainnya.

Mandi Safar pada tahun 2017 ini dilaksanakan di objek Wisata Lubuk Papan, Lingga, Kepri, Rabu (15/11/2017).

Bupati Lingga, Alias Wello melalui Asisten III Pemkab Lingga, Abdurakhman mengatakan Tradisi Mandi Safar ini sudah dilaksanakan sejak zaman Sultan Riau Lingga, Sultan Abdulrahman Muazamsyah yang memerintah tahun 1883-1911 lalu.

Ia mengatakan mandi di bulan Syafar atau Mandi Safar di Kabupaten Lingga, sudah tidak asing lagi. Karena sudah menjadi tradisi masyarakat setempat secara turun temurun.

“Makna sosial yang diambil dari kegiatan ini adalah terjalinnya hubungan silaturahmi antar keluarga dan masyarakat yang ditandai dengan kekompakan dan kebersamaan,” ujarnya.

Di samping menjalin hubungan silaturahmi, makna lain yang diambil dari pagelaran Mandi Safar adalah sebagai sarana untuk introspeksi diri. Baik secara lahiriah maupun secara batin dan mengharapkan rida dari Allah SWT dan untuk melestarikan budaya lama yang sudah ada di daerah ini sejak ratusan tahun yang lalu.

"Bulan Safar dikenal sebagai bulan naas, jadi perlu menjadi intropeksi bagi seluruh kalangan. Tradisi menolak bala dari seluruh marabahaya ini harus tetap kita jaga dan lestarikan," ungkapnya

Tradisi Mandi Safar juga dilaksanakan masyarakat Lingga umumnya. Ada yang melaksanakannya secara berkelompok di tempat pemandian umum, pantai dan ada juga yang melaksanakannya di sekitar masjid-masjid yang ada.

Ke depannya, sambung Abdurakhman kegiatan Mandi Safar diharapkan dapat menjadi daya tarik wistawan untuk berkunjung ke Kabupaten Lingga.

(IL)

Posting Komentar

Disqus