Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Mantan Wapres RI, Prof.Dr.H Boediono, M.Ec Didampingi Menteri Dalam Negeri RI  Tjahyo Kumolo Memberikan Penghargaan APN 2017 Kepada Bupati Bintan, Apri Sujadi.S.Sos (Fhoto : Istimewa)

BINTAN, Realitasnews.com –  Hari ini, Jumat (10/11/2017) tepat pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2017, Bupati Bintan, Apri Sujadi S.Sos diundang oleh Indonesian Institute For Public Governance (IIPG) untuk menerima Anugerah Pandu Negeri 2017 yang digelar di Gedung Graha CIMB Niaga, Jakarta Pusat.

APN 2017 merupakan anugerah yang diberikan oleh Indonesian Institute For Public Governance (IIPG) kepada Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota Terbaik serta Pemimpin yang inovatif yang telah berhasil melakukan terobosan dalam peningkatan pertumbuhan sosio-ekonomi melalui Reformasi Tatakelola. Penilaian juga meliputi aspek tata kelola keuangan, tata kelola pemerintahan, kinerja pengembangan manusia, kinerja ekonomi, inovasi strategi serta pimpinan yang inovatif.

Bupati Bintan H Apri Sujadi, S.Sos menerima Anugerah Pandu Negeri 2017 tersebut lantaran dinilai sebagai Kepala Daerah yang memiliki Inovasi dalam penerapan pelayanan kesehatan gratis dan bantuan seragam sekolah , selain itu dirinya juga dinilai berhasil mempertahankan beberapa prestasi Tingkat Nasional diantaranya Anugerah WTP 6 kali berturut-turut, dan mempertahankan Piala Adipura ke tiga kalinya .
 

Ia menerima Penghargaan Anugerah Pandu Negeri 2017 dari Wakil Presiden RI Periode 2009-2014, Prof.Dr.H Boediono, M.Ec didampingi Menteri Dalam Negeri RI  Tjahyo Kumolo.

“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada  IIPG  (Indonesian Institute for Public Governance ) atas penghargaan ini,” katanya.

Bupati Bintan juga mengungkapkan, rasa keterkejutannya ketika diinformasikan pertama kali bahwasanya dirinya masuk dalam nominasi peraih penghargaan Anugerah Pandu Negeri 2017. Apalagi dengan melihat nama-nama dalam daftar Tim Penilai dan Dewan Juri yang merupakan orang-orang dengan curiculum vitae yang sangat mengagumkan. Sebut saja, Prof.Dr.Djisman S Simanjuntak yang merupakan salah satu Anggota Dewan Ekonomi Nasional (KEN) Indonesia, Prof.Dr.Sidharta Utama, Ph.D.CA.CFA merupakan seorang Profesor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Indonesia, Chandra M Hamzah,SH seorang ahli hukum dan mantan Komisioner Komisi Pemberantas Korupsi ( KPK ), Prof.Dr.Harkristuti Harkrisnowo,SH,LL.M, MA merupakan Anggota Panitia Kerja RUU Terorisme Pemerintah-DPR, serta Business Director Tempo Yostinus Tommy Aryanto.

" Tentunya kita sangat mengapresiasi atas penghargaan ini, tak disangka bahwa banyak orang yang melihat atas kinerja Pemerintah Daerah yang ingin selalu mengedepankan kepentingan masyarakat Kabupaten Bintan. Penghargaan ini, juga kita berikan bagi semua unsur lapisan masyarakat Kabupaten Bintan, yang telah ikut serta membantu memberikan ide-ide, kreativitas dan sumbangsih pemikiran bagi mensukseskan semua program-program Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan juga berkomitment untuk terus melakukan inovasi-inovasi dan terobosan-terobosan yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat banyak, " katanya.

Selain Bupati Bintan, Apri Sujadi S.Sos yang mendapat APN 2017,  Indonesian Institute for Public Governance atau IIPG memberikan penghargaan Anugerah Pandu Negeri 2017 kepada 50 daerah yang dinilai berprestasi di Indonesia diantaranya adalah Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Gresik, Kabupaten Kudus, Kabupaten Malang dan juga Kabupaten Ngawi.

Ketua IIPG Sigit Pramono menjelaskan bahwa penghargaan yang diberi nama “Anugerah Pandu Negeri” yang  dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2017, sebagai bentuk apresiasi terhadap mereka yang bekerja  dengan terobosan-terobosan yang dilakukan dengan inovasi, serta penilaian dengan aspek governance meliputi tata kelola keuangan, tata kelola pemerintahan dan juga anti korupsi. 

Ditambahkannya juga bahwa Tim Penilai merupakan Tim Independen yang menyaring dari 538 daerah di Indonesia dan dilakukan pertama kali berdasarkan survey lapangan dan data-data dimana laporan keuangan daerah, penetapan APBD yang tepat waktu hingga inovasi-inovasi yang dilakukan Kepala Daerah bagi kemajuan daerahnya. Dari jumlah 538 daerah itu terdapat 200 daerah lolos saringan, yang kemudian disaring kembali menjadi 50 daerah yang pantas menerima penghargaan.

" Penilaian ini dilakukan berdasarkan Inovasi kemajuan bagi daerah dengan persentase penilaian Inovasi 35%, Tata Kelola Pemerintahan 30%, SDM 20% dan pertumbuhan Ekonomi 15% " ujarnya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tjahyo Kumolo mengatakan bahwa hal ini merupakan bentuk dukungan atas sistem yang ada. Hal ini juga menjadi sesuatu yang bermakna dalam mendukung reformasi birokrasi di era Presiden Joko Widodo. Utamanya memberikan inovasi yang berguna bagi kemajuan daerah.

" Inovasi merupakan langkah terbaik bagi perkembangan daerah, daerah yang maju memang harus mempunyai inovasi, utamanya Bidang Infrastruktur, Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan. Anugerah Pandu Negeri ini, juga menjadi nilai tambah bagi pemimpin daerah dengan sistem pemilihan kepala daerah serentak, dan terbukti dengan kinerja dan tata kelola keuangan yang baik, semoga penerima penghargaan bisa terus meningkatkan kinerjanya dan menjadi pemimpin di Tingkat Nasional.

Dengan demikian akan memperkaya sumber calon pemimpin untuk regenerasi kepemimpinan nasional, khususnya yang berasal dari pemimpin daerah yang berprestasi " Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tjahyo Kumolo saat agenda kegiatan Anugerah Pandu Negeri 2017.

(hms)

Posting Komentar

Disqus