Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Pekerjaan Penataan Ruang Terbuka Hijau Tugu Adipura Kabupaten Labuhanbatu Bersumber Dana Dari APBD TA.2017 Nilai Kontrak Rp.1.993.500.000,Pelaksana PT.Megabus ambruk.( Fhoto : Realitasnews.com /Porden Naibaho,SH).
RANTAUPRAPAT,Realitasnews.com – Diduga dibangun menyalahi bestek dan dibangun asal jadi proyek pekerjaan penataan ruang terbuka hijau tugu Adipura Kabupaten Labuhanbatu yang dikerjakan oleh PT Megabus ambruk.

Proyek ini bersumber  dari dana APBD tahun anggaran 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp.1.993.500.000,- . Proyek yang menelan biaya hampir Rp 2 miliar ini dibangun tanpa pondasi yang kuat akibatnya belum lagi proyek ini dinikmati oleh masyarakat sudah ambruk.

Dikatakan demikian karena pondasinya memakai batu padas selain itu kedalaman pondasipun diragukan apalagi daerah tersebut rentan dengan banjir bila musim penghujan. Dimana proyek tersebut ditembok keliling setinggi  kurang lebih satu setengah meter dan rencanananya akan ditimbun tanah dan dipadatkan.

 
Pantauan wartawan  dilapangan Kamis (23/11/2017) proyek yang megah ini sudah tumbang atau ambruk sepanjang sekitar 50 meter.Terlihat disana sini bongkahan batu dan besi pengikat cor beton sudah tak berdaya lagi menahan beratnya tanah timbunan.

Erwin Suwarno masyarakat sekitar  mengatakan bangunan tersebut ambruk pada hari Rabu kemarin. Selain itu, katanya, bahwa bangunan lamapun sudah cantik dan pohon pohon nampak hijau, bunga bunga yang indah serta bangku bangku yang sudah ditata sedemikian cantik dulu baru dibangun dari anggaran APBD kini semua sudah ditutupi tanah timbunan.

Plt. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang  Labuhanbatu,  Khairul Fahri melalui pengawas lapangan, Rizky  mengatakan bahwa proyek tersebut akan diperbaiki oleh pemborongnya.

“Proyek itu masih tanggung jawab pihak kontraktor PT Megabus bang. Karena itu belum BA,jadi itu yang ambruk sudah mulai dikerjakan  orang itu dan itu harus memakai alat berat eksavator bang untuk mengangkat reruntuhan bangunan yang ambruk setelah itu mereka harus membangun kembali pondasinya,”jelas Rizky.

Ditempat terpisah Ketua Bara JP Juniar Sihotang  ketika dimintai tanggapannya mengatakan kalau bangunan itu ambruk itu biasa dalam proyek. Yang kita sesalkan kenapa bisa ambruk dimana peran PU dan yang merencanakan bangunan tersebut.”Kan, di PU lengkap tenaga teknisi dan pengawasan  kenapa bisa ambruk berarti orang itu kurang pengawasannya  atau tidak mengerti makanya bisa ambruk,”tegas Juniar.

(Porden Naibaho,SH).



Posting Komentar

Disqus