Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Atraksi Barongsai Singa Merah Pada Kegaiatan PSBD Kabupaten Asahan Ke III Yang Digelar Etnis Tionghoa (Fhoto : Sumutrealita.com)

ASAHAN, Realitasnews.com -  Ribuan pengunjung menyaksikan atraksi  Barongsai yang dipertunjukkan  etnis Tionghoa pada Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) kabupaten Asahan yang ke III yang digelar di lapangan Sidodadi jalan Pondok Indah, Kisaran pada Rabu malam (2/8/2017).

Untuk menghindari hal yang tak diinginkan agar tidak mengganggu atraksi Barongsai, panitia menutup pagar dan diluar pagar panitia menyediakan kursi. Ribuan pengunjung berhimpitan di luar pagar untuk menyaksikan atraksi dua barongsai naga merah dan naga putih.

Pemain barongsai ini didatangkan panitia dari Vihara Setya Budha Binjai.  Pemain barongsai sangat lihai beratraksi berdiri diatas tiang yang tingginya beragam mulai 1 meter hingga 2 meter lebih.


Salah seorang tim Barongsai ini, Wendy Fernando Tea mengatakan barongsai Singa putih ini bagian depan dimainkan oleh Melca dan bagian belakang dimainkan oleh Vinsomy sedangkan pemain barongsai naga merah,  pemain depan bernama Edward dan pemain belakang adalah Fernando.

Petugas lapangan, Adi Gunawan mengatakan pemain depan Barongsai  itu mememiliki cacad yakni  bisu dan tuli.

“Itu pemain depan barongsai  itu tuli dan bisu bang,” kata Gunawan.

Ia mengatakan Barongsai Vihara Setya Budha Binjai ini pernah juara dua saat perlombaan Barongsai seluruh dunia juara I dari RRC.

Wendy Fernando Tea mengatakan pada tahun 2016 lalu tim Barongsai mereka juara ke III saat mengikuti lomba Barongsai sedunia yang digelar di Malaysia, dan tahun 2015 juga juara ke III yang digelar di Tiongkok dan tahun 2014 juara ke III lomba Barongsai  sedunia yang digelar di Hongkon dan tahun 2013 juara ke II lomba Barongsai sedunia saat digelar di Singapura.
“Kami juara II bang lomba Barongsai tingkat dunia tahun 2013 lalu yang digelar di Singapura,” kata Wendy Fernando Tea disela acara tari tarian digelar.
Atraksi Barongsai Singa putih sangat membuat pengunjung  kagum pasalnya pemain depan dan pemain belakang sangat kompak,  irama gerakan mereka seperti gerakan Raja Singa yang melompat dari tiang yang satu ke tiang yang lain bahkan tak jarang barongsai ini berdiri , artinya pemain barongsai belakang harus kuat mengendong pemain depan dan kuda kuda kakinya harus kokoh berdiri di atas tiang tersebut.
“Huu,,heiiiiiiii,,,uuuuuooooo,” teriak pengunjung lantaran mengira barongsai ini akan jatuh padahal sebenarnya gerakan itu bagian dari atraksi barongsai bagian depan untuk menunduk dan memegang tiang seakan mmenuruni tiang tersebut.

Mengetahui barongsai tersebut  tidak jatuh pengunjung kembali riuh bertepuk tangan. Barongsai putih beratraksi di atas tiang sementara barongsai merah mengunjungi pengunjung yang ada di tenda tidak sedikit pengunjung menyumbang mereka dengan memberi uang atraksi menemui pengunjung dan di tiang ini dilakukan Barongsai singa Putih dan Singa Merah secara bergantian..
Selain atraksi barongsai pengunjung juga dihibur dengan acara tari tarian dan lagu lagu daerah Tiongkok yang dinyanyikan oleh Ester Helen Maulana artis etnis Tionghoa dari Jakarta dan Lina artis etnis Tionghoa dari Kisaran.

Yang membuat pengunjung takjub adalah selain mereka membawakan lagu Mandarin penyanyi Ester Helen Maulana juga membawakan lagu lagu daerah Batak Toba seperti : Butet, Sai Anju Ma Au.

“Lagu butet ini sangat cocok sekali dinyanyikan di bulan Agustus ini lantaran saat ini bangsa Indonesia akan memperingati hari kemerdekaan RI sementara lagu butet mengisahkan seorang ibu yang menina bobokan putrinya sementara suaminya ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan NKRI,” kata seorang presenter kepada Ester usai menyanyikan lagu Butet   yang disambut riuh tepuk tangan dari pengunjung.

Tidak hanya lagu batak, etnis Tionghoa ini juga menarikan tarian local lainnya seperti tari kipas yang dipersembahkan oleh setya Dharma Kisaran.

Kelenturan tangan mereka memainkan kipas ditangan mereka sambil menari membuat pengunjung terpesona melihatnya.

Ketua panitia Etnis Tionghoa, Bustami CP mengatakan tarian lokal dan menyanyikan dari etnis lain sengaja dipertunjukkan untuk menghibur pengunjung dan membuktikan bahwa etnis Tionghoa juga bagian dari masyarakat Asahan dan tela

Sebelumnya saat pembukaan PSBD ini bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang menganjurkan agar kegiatan PSBD ini jangan digelar hanya seremonialnya saja namun harus diambil hikmahnya dan setiap etnis harus memelihara dan mempertahankan seni budayanya.

Ketua PSBD kabupaten Asahan ke III, Sofian Yoga melalui humasnya Irfan Nasution menyebutkan sangat mengapresiasi atas pertunjukkan yang dibawakan oleh etnis Tionghoa ini . Ia berharap agar dengan adanya PSBD ini etnis Tionghoa dapat berbaur dengan etnis lainnya saling kompak untuk membangun kabupaten Asahan.

“Kita tidak bisa pungkiri etnis Tionghoa juga bagian dari masyarakat Indonesia khususnya kabupaten Asahan yang ikut bersama kita membangun kabupaten Asahan dan meningkatkan perekonomian di Asahan,” kata Irfan

\(Nes)

Posting Komentar

Disqus