Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Inilah salah satu tersangka yang terlibat dalam rencana pengeboman tersebut yang bernama Khaled (Foto: Daily Mail)
BEIRUT – Intelijen Lebanon dilaporkan berhasil membantu gagalkan serangan bom di pesawat yang berasal dari Australia. Kabar itu disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Lebanon, Nohad Machnouk.
 
“Lebanon mengungkap operasi yang dilakukan di penerbangan pesawat dari Australia menuju Abu Dhabi dan serangan itu akan dieksekusi oleh warga negara Lebanon yang berasal dari utara,” ujar Machnouk di konferensi pers yang diadakan Senin 21 Agustus 2017, sebagaimana dikutip dari The National, Selasa (22/8/2017).
 
Machnouk mengatakan serangan ini direncanakan oleh empat bersaudara. Khaled dan Mahmoud Khayat sudah ditahan di Australia sedangkan Tarek merupakan anggota ISIS di Raqqa. Saudara keempat bernama Amer dan seharusnya ia yang melancarkan serangan itu tapi untungnya berhasil ditahan oleh otoritas keamanan Lebanon.
 
“Mereka empat bersaudara dengan dendam pribadi dan salah satunya pindah ke Raqqa di Suriah serta bergabung dengan ISIS dan intelijen kami terus mengawasi jejaknya. Rencananya adalah untuk meledakkan pesawat itu 20 menit setelah lepas landas tapi operasi itu gagal karena bagasinya,” tutur sang Menteri Dalam Negeri Lebanon.
 
Sebenarnya Amer dilaporkan sudah nyaris naik ke atas pesawat. Namun, para penyidik menduga bom itu dianggap terlalu berat untuk dibawa ke atas pesawat atau sang pelaku ragu melancarkan aksinya.
 
Machnouk mengatakan, tersangka  berniat meledakkan pesawat yang mengangkut 400 orang itu dengan bom yang disembunyikan di dalam boneka Barbie. “(Bom) itu ditujukan untuk menjadi ‘pesan’ bagi Uni Emirat Arab,” tegasnya.
 
Pengagalan serangan bom ini disebut Machnouk menggambarkan bagaimana pentingnya kerjasama Internasional dalam memerangi terorisme. “Kami memiliki informasi utama ketika investigasi diadakan di Australia,” kata sang Menteri Luar Negeri Lebanon itu.
 
Ia tidak memungkiri keberadaan warga Lebanon yang bergabung dengan kelompok ISIS. “Jumlah warga Lebanon yang berada di kelompok teroris Suriah itu kurang dari 300,” tambahnya.
 
Perihal penghentian serangan teror, Australia beberapa waktu lalu menyatakan berhasil menggagalkan sebuah rencana serangan teror yang menargetkan pesawat terbang. Dua orang pria dijatuhi dakwaan pelanggaran terorisme setelah mereka terbukti hendak mengebom pesawat Etihad Airways di atas langit.
 
Satu orang lainnya yang ikut ditangkap dijerat dengan pasal kepemilikan senjata dan sudah dibebaskan dengan jaminan. Sementara orang keempat dibebaskan tanpa dijatuhi pasal dakwaan apapun.
 
(okezone.com)

Posting Komentar

Disqus