Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


Ilustrasi, Sekda Kota Tanjung Pinang, Rhiono (Fhoto : dok Realitasnews.com)


TANJUNG PINANG, Realitasnews.com  – Walikota Tanjung Pinang, Lis Darmansyah melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Drs. Ali Hisyam memimpin rapat koordinasi TPID yang digelar di Ruang Rapat Raja Haji Kantor Sekretariat Daerah Kota Tanjungpinang, Selasa (31/1/2017).

Rapat ini digelar rutin setiap bulan bertujuan untuk melakukan upaya dan strategi untuk mengendalikan inflasi di kota Tanjung Pinang khususnya menekan harga kebutuhan bahan pokok di pasaran.

Rapat ini dihadiri Stakeholder terkait seperti Bulog, Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, BPS Kota Tanjungpinang, serta jajaran SKPD terkait.

Saat membuka rapat itu, Drs. Ali Hisyam, mengatakan untuk mengendalikan inflasi di Kota Tanjung Pinang, Pemko telah melakukan upaya untuk ketahanan pangan, salah satunya melakukan kerjasama dengan daerah penghasil, sementara dalam tata niaga, BUMD telah berperan aktif mengendalikan komoditi kebutuhan bahan pokok di pasaran.

" Beberapa waktu lalu, Pemko telah melakukan penandatanganan MoU dengan Kabupaten Kulonprogo dan Sleman, kedepan pemko akan melakukan kerjasama dengan daerah penghasil di wilayah Sumatera ", pungkasnya

Sekretaris Kota Tanjungpinang Drs. Riono, M.Si selaku Ketua TPID Kota Tanjungpinang menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam tim pengendalian inflasi.

" Saya ucapkan terimakasih kepada bapak/ibu semua yang telah bekerjasama, bahu-membahu dalam upaya menekan inflasi di Kota Tanjungpinang, saya berharap koordinasi terus kita jaga agar harga kebutuhan bahan pokok dipasaran dapat di kontrol, sementara administration price memang agak sulit karena telah mengalami kenaikan harga," ucapnya 

Perum Urusan Logistik (Bulog), Umar Syarif, menyatakan bahwa ketersedian stok beras untuk saat ini yang ada di gudang bulog berkisar 2.200 ton, ketersedian stok beras ini diperkirakan akan memenuhi kebutuhan bagi masyarakat miskin (raskin) hingga 10 bulan kedepan, sedangkan untuk umum (komersil) saat ini masih cukup begitu juga dengan harga dipasaran masih sangat stabil.

Ia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat, Bulog telah melakukan operasi pasar di beberapa wilayah di Kota Tanjungpinang, dan beras yang kita pasarkan adalah beras dengan kulitas medium. Namun, kata dia, untuk jenis beras tersebut masih kurang diminati masyarakat, pasalnya warga sudah terbiasa mengkomsumsi beras dengan kualitas premium." terang Umar

Karena itu, lanjut dia, kita akan mendatangkan sekitar 5000 ton beras dengan kwalitas premium, sehingga stock beras ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Februari mendatang”. imbuhnya

Dari hasil pantauan yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang, Desi selaku Kabid menerangkan saat ini stock kebutuhan bahan pokok yang ada dipasaran seperti beras berjumlah 469 (Ton), minyak goreng 40.632 (Liter), tepung 14,5 (Ton), gula 55 (Ton), dan telur 9.224 (Butir), dengan jumlah stock yang tersedia dipasaran tersebut tentunya akan cukup hingga 2 bulan kedepan.

Mengingat dengan kondisi cuaca yang terjadi saat ini, ada beberapa komoditas kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga, diantaranya cabai merah naik (Rp. 2000,-), cabai Rawait (Rp. 8000,-),  sedangkan cabai hijau mengalami penurunan sebesar (Rp. 3000,-), tomat naik (Rp. 1000,-), untuk jenis ikan yang mengalami kenaikan hanya pada ikan toggkol naik berkisar (Rp. 4000,-), dan ikan selikur naik (Rp. 1000,-). Sedangkan untuk harga kebutuhan bahan pokok lainnya tidak mengalami perubahan harga dan masih relatif normal". terang Desi.

(Pay)

Posting Komentar

Disqus