Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


Walikota Tanjung Pinang , Lis Darmansyah Bersama Tiga Nara Sumber Menjadi Pembicara Dalan Diskusi Menjaga Toleransi Dalam Bingkai Kebhinekaan ( Fhoto : Realitasnews.com)


TANJUNG PINANG, Realitasnews.com - Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, menjadi pembicara dalam diskusi publik bertema " Menjaga Toleransi Dalam Bingkai Kebhinekaan ", yang digelar di Aula Asrama Haji, Selasa (7/2/16).

Bersama Walikota Tanjung Pinang, Lis Darmansyah ada empat pembicara, yaitu Endri Sanopaka, Ketua Stisipol Raja Haji Tanjungpinang, Kasat Intel Polres Tanjungpinang, Ketua KPU Kota Tanjungpinang, Robby Patria, dan Arifudin Jalil, Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Kepri.

Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, menjelaskan bahwa ada 3 hal bentuk toleransi yang perlu dijaga oleh masyarakat, pertama toleransi beragama, toleransi politik, dan toleransi sosial. Ketiga toleransi inilah yang perlu dibangun bersama dalam mengisi pembangunan.

Saat ini, dikatakan Lis,  toleransi memiliki arti yang berbeda antara teori dan prakteknya, terlebih lagi dengan isu-isu toleransi yang terjadi cukup sensual yang mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, namun fungsi kontrol tidak dilaksanakan.

" Saat ini orang bebas mengemukakan pendapat dan bicara, khususnya melalui media sosial. Media sosial adalah kebebasan yang tidak ada remnya, siapa mengontrol siapa, tentu ini akan berdampak pada pembangunan di daerah ", ucapnya.

Sebagaimana yang di dengungkan oleh Bung Karno, kita jangan melupakan sejarah, kata Lis. Kebersamaan itu bisa kita pupuk dengan semangat gotong-royong. Sedangkan toleransi agama, sosial, dan politik semua sudah terangkum dengan baik didalam Pancasila, untuk itulah semangat kebersamaan perlu kita gali kembali.

" Sebuah daerah tidak akan maju jika tidak diiringi dengan rasa toleransi yang baik dari masyarakatnya, mari kita jaga toleransi itu bersama, " Seru Lis kepada seluruh peserta diskusi.

Dikesempatan itu, Lis mengingatkan kepada putra-putri daerah untuk tidak meninggalkan kearifan lokal yang kita miliki, jangan pernah lupa akan nilai-nilai budaya dan adat melayu yang perlu kita pertahankan.

Salah satu peserta menyatakan bahwa masalah bhinneka tidak menjadi masalah yang besar dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Begitu juga dengan infrastruktur dan sarana publik sudah tertata dengan baik, namun masalah pengganguran perlu di cari solusinya, karena semakin banyak yang menggangur semakin mereka aktif di media sosial, terkadang salah kontrol.

Terkait hal tersebut, Lis mengatakan bahwa pemko Tanjungpinang telah berupaya menangani masalah tersebut, pada tahun 2016 telah dilaksanakan program Job fair, selain itu juga bagi investor yang ingin menanamkan investasinya di Kota Tanjungpinang, diwajibkan merekrut minimal 75 persen tenaga kerja berasal dari masyarakat Tanjungpinang. Sistem tersebut akan terus berlanjut, namun ia berharap agar lulusan Sarjana tidak hanya ingin bekerja di sektor pemerintahan, namun mampu menjadi entrepreuneur.

Sementara itu, Ketua Stisipol Raja Haji Tanjungpinang, Endri Sanopaka, mengingatkan kepada generasi muda untuk mengaktifkan sistem kewaspadaan diri, dimana kalian harus cerdas menanggapi pemberitaan yang telah di share orang lain, " Kita harus cerdas terhadap isu-isu yang telah di share orang lain, kita perlu mewaspadai hal-hal yang mengancam keberadaan kita yang sudah baik ", ucapnya.

" Mari sama-sama kita jaga Kota ini dengan konduaif, jangan terpengaruh dengan isu di luar, jadikan pengalaman daerah lain sebagai pelajaran buat kita semua, agar pentingnya menjaga toleransi ", tutur Endri mengingatkan.

Kegiatan itu juga disejalankan dengan Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Provinsi Kepulauan Riau dan Pengurus Cabang Kota Tanjungpinang periode 2017- 2019.

Diskusi publik itu diikuti seluruh mahasiswa di Perguruan Tinggi di Kota Tanjungpinang dan Bintan.

(lian)


Posting Komentar

Disqus