Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali




Kiev, Realitasnews.com  - Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) mengatakan salah satu stafnya terbunuh setelah sebuah kendaraan pengamat patroli misi menginjak ranjau darat di timur Ukraina. Hal itu merupakan kekalahan pertama sejak Eropa memulai perang tiga tahun yang lalu.

"Kabar tragis dari Ukraina, Special Monitoring Mission (SMM) mengendarai mobil di lahan ranjau. Satu anggota patroli OSCE terbunuh dan satu orang terluka," ujar Menteri Luar Negeri Austria sekaligus Ketua OSCE Sebastian Kurz di akun Twitternya dikutip dari AFP, Minggu (23/4/2017).

Seorang pejabat OSCE di Kiev mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkapkan identitas korban karena masih dalam proses identifikasi. Insiden itu terjadi di dekat desa Pryshyb, yang dikuasai pemberontak Rusia di wilayah timur Lugansk.

"Jelas sekali ledakan itu cukup kuat untuk menembus kendaraan lapis baja," kata otoritas OSCE.

"Semua kendaraan kami berlapis baja," sambungnya lagi.

OSCE tidak menjelaskan secara rinci kondisi korban luka-luka. Kurz meminta penyelidikan menyeluruh atas peristiwa itu.

"Semua pihak yang terlibat akan bertanggung jawab," tulis Kurz.

Sebuah pernyataan tertulis dari separatis Lugansk dalam situs resmi mereka mengatakan tim OSCE telah berbelok dari jalur utama dan berjalan sendiri di rute yang tidak aman.

"Kami tahu jika tim patroli ini melenceng dari jalur utama dan bergerak sepanjang jalan sekunder, yang jelas dilarang oleh OSCE Special Monitoring Mission," tulis pernyataan kelompok separatis itu.

"Kami telah berulangkali menarik perhatian OSCE SMM untuk mengikuti aturan keamanan ketika berkendara dalam misi pemantauan," katanya.

Belum ada pemberontak yang mengkonfirmasi bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut. Konflik antara Ukraina dengan separatis pro-Rusia telah berlangsung sejak April 2014. Lebih dari 10 ribu orang dilaporkan tewas dalam konflik ini.

(detik.com)

Posting Komentar

Disqus