Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


BATAM, Realitasnews.com – Tingginya curah hujan akhir akhir ini ditambah musim pancaroba banyak masyarakat yang terserang penyakit deman berdarah dengue (DBD) untuk itu diharapkan masyarakat untuk menjaga selalu kebersihan lingkungannya.

Bahkan Anggota Komisi IV DPRD kota Batam, Safari Ramadhan menghimbau masyarakat agar menjaga kebersihan di lingkungannya.

“Kami mengharapkan agar Dinas Kesehatan kota Batam, RSUD Embung Fatimah dan BPJS dapat pro aktif untuk menekan penyakit deman berdarah dengue,” kata anggota Komisi IV DPRD kota Batam saat ditemui sejumlah awak media pada Senin (11/12/2017)

Ia juga mengharapkan agar kelompok masyarakat seperti Tim Penggerak PKK ikut ambil serta melakukan sosialisasi tentang bagaimana hidup sehat dengan menjaga lingkungan.

" Himbauan dari masyarakat kepada masyarakat bisa dilakukan oleh ibu-ibu PKK. karena PKK ini alat yang efektif untuk mensosialisasikan bagaimana pentingnya hidup sehat," tambah Safari.

Berdasarkan data yang dihimpun Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Batam meningkat. Sepanjang tahun 2017, dari 113 warga yang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypt itu, 4 di antaranya meninggal.

Penyakit mematikan ini kebanyakan menimpa anak-anak di bawah umur. Kepala Bidang Hukum dan Humas RSUD EF Batam Ellyn Sumarni kepada sejumlah awak media mengatakan, penyebaran penyakit tersebut meningkat sejak Januari 2017. Di mana pada bulan itu, intensitas curah hujan di Batam sudah mulai tinggi.

Ia mengungkapkan, data rekaman medik pada Januari ada 13 kasus, kemudian Februari turun menjadi 8 kasus, dan Maret hingga Juni mencapai 16 kasus. Sedangkan untuk Juli hingga November mencapai 76 kasus.

"Paling banyak kasus DBD berada di Kecamatan Sagulung, dan Batuaji. Penderita DBB ini meninggal ada 3 orang, satu orang di bulan Maret dan 3 di bulan November lalu, jadi ada 4 orang," ujar Ellyn, Rabu (13/12) siang.

Dikatakan dia, warga yang terjangkit DBD bisa saja tidak terkena gigitan nyamuk aedes aegypti di rumahnya sendiri, namun bisa terjadi di mana saja.

Meski jumlah penderita lumayan banyak, Pemerintah Kota Batam belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB). Hanya saja, pemerintah kini sedang menggalakkan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) berbeda dengan fogging. Kalau dilakukan fogging terus menerus, dikhawatirkan nyamuk malah menjadi kebal, dan terus berkembang biak," ujarnya.

Ia juga menyayangkan sikap masyarakat yang menganggap sepele penyakit tersebut. Ia mencontohkan, gejala awal seperti demam disertai batuk dianggap sepele, karena dikira hanya panas biasa. "Setelah demam turun, bukan berarti penderita sembuh. Empat-lima hari pasca gejala awal adalah masa-masa kritis. Karena itu, penderita harus dirawat intensif di rumah sakit," katanya.

Ia menjelaskan cara pencegahan penyakit DBD adalah jangan biarkan air bersih/hujan menggenang lama di bak mandi, ban, kaleng-kaleng, atau got. Beri got atau saluran air sekitar rumah anda abate untuk mematikan jentik-jentik atau larva demam berdarah. Kuras bak mandi anda seminggu sekali.

 (lian/HK)

Posting Komentar

Disqus