Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


BATAM, Realitasnews.com – Ketua fraksi Gerindra DPRD kota Batam, Harmidi Umar Husen mengharapkan agar BP Batam mengalokasikan lahan yang telah dijadikan warga menjadi tempat pemukimannya yang telah ditata warga dengan rapi. Salah satu lokasi pemukiman yang dibangun warga dan telah ditata rapi adalah Sei Nayon Bengkong. 

“Pemukiman di Sei Nayon Bengkong itu sudah ditata dengan rapi oleh masyarakat  setempat,” kata Harmidi saat ditemui di ruang kerjanya di kantor DPRD kota Batam, Batam Centre, Jumat (22/12/2017).

Ia mengatakan banyak warga yang tinggal di Sei Nayon Bengkong itu sudah puluhan tahun, kemungkinan besar mereka tinggal di lokasi itu sebelum BP Batam mengalokasikan lahan itu kepada pihak perusahan yang sekarang mengklaim bahwa lahan itu adalah lahannya.
 
Lebih jauh Harmidi menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang dihimpunnya bahwa lahan itu dialokasikan oleh BP Batam ke pihak perusahaan tahun 2003 lalu dan sebelum dialokasikan lahan itu sudah dihuni oleh warga.
 
Harmidi menjelaskan bahwa pihak perusahaan selaku pemilik lahan saat ini sedang melakukan mediasi dengan warga setempat dan perusahaan itu menawarkan harga tanah tersebut kepada masyarakat setempat dengan harga Rp 1 juta,- per meternya dan warga mengaku tidak sanggup untuk membelinya.
 
“Harga permeter yang ditawarkan pihak perusahaan cukup tinggi, sementara warga hanya mampu membelinya dengan harga Rp 300 ribu,- per meter,” jelas Harmidi.
 
Memang, kata Harmidi, pihak perusahaan itu sudah membayar UWTO kepada BP Batam namun harga 
UWTO yang dibayarkannyakan  harga lama tidak harga tarif  UWTO seperti saat ini
 
“Saya berharap agar mediasi antara warga Sei Nayon Bengkong dengan pihak perusahaan dapat menemukan titik temunya,” tutup Harmidi.

(IK/Lian)

Posting Komentar

Disqus