Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


BATAM, Realitasnews.com - Dalam rangka memberikan apresiasi kepada Investor sebagai mitra BP Batam yang ikut bersama membangun Batam dan memajukan perekonomian Batam, BP Batam memberikan penghargaan kepada perusahaan PMA di Batam dalam acara BP Batam Appreciation Day 2018. 

Acara digelar pada hari Senin, 10 Desember 2018, bertempat di Grand Ball Room Hotel Radisson.

Anugerah ini diberikan kepada perusahaan PMA yang telah beroperasi selama 10 tahun, 20 tahun, lebih dari 30 tahun, perusahan PMA dengan nilai ekspor tertinggi serta PMA dengan nila investasi tertinggi.

Penghargaan bagi perusahaan yang telah beroperasi selama 10 tahun diberikan kepada :

  1. PT Smoe Indonesia
  2. PT Yokohama Industrial Products Manufacturing Indonesia
  3. PT Epcos Indonesia
  4. PT Austin Engineering Indonesia
  5. PT Nittoh Batam

Penghargaan bagi perusahaan yang telah beroperasi selama 20 tahun diberikan kepada
1. PT Panasonic Industrial Devices Batam
2. PT Rubycon Indonesia
3. PT Flextonics Technology Indonesia
4. PT Siix Electronic Ind
5. PT Ciba Vision Batam
6. PT ASL Shipyard Indonesia
7. PT Amtek Engineering Batam
8. PT Sumitomo
9. PT Shimano Batam

Penghargaan bagi perusahaan yang telah beroperasi selama 30 tahun lebih diberikan kepada
1. PT Mcdermott Indonesia
2. PT Bredero Show Indonesia

Penghargaan bagi perusahaan dengan nilai ekspor terbesar dan nilai investasi terbesar diberikan kepada :

  1. PT Asia Cocoa Indonesia (2.536.575.490,55 USD)
  2. PT Schneider Electric Mamufacturing (1720.206.722 USD)
  3. PT Musim Mas (1.363.767.140,91 USD)
  4. PT Ecogreen Eleochemicals (1.303.669.369,19 USD)
  5. PT Philips Induatries Batam (789.604.298,04)

Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo dalam sambutanya mengatakan bahwa berdasarkan data BKPM terdapat 700 perusahaan di Batam yang  tentu semuanya diberikan apresiasi atas loyalitasnya selama ini menanamkan modal di Batam dan beroperasi lebih dari 10 atau 20 tahun di Batam ditengah tantangan perekonomoan global dan kompetisi dengan daerah serupa di negara lain seperi thailand, china, dan vietnam.

Penghargaan ini  merupakan bentuk apresiasi terhadap perusahaan PMA sebagai mitra dari pemerintah yang mendukung perkembangan Batam yang sangat pesat bila dibandingkan dengan daerah serupa diIndonesia. 

“Tanpa investor, ekonomi Batam tidak akan berkembang seperti sekarang. Kepercayaan dan loyalitas investor untuk stay di Batam ditengah “godaan” (wilayah serupa negara lain)  yang bukan tidak ada, ditambah tantangan kondisi perekonomian global, mereka tetap disini dan memberikan kesempatan kerja yang besar bagi tenaga kerja kita, inilah yang perlu kami berikan apresiasi setinggi-tingginya”, kata Lukita.

Dirinya juga meyakinkan bahwa BP Batam saat ini terus bekerja keras dan berinovasi baik dari sisi perizinan, investasi, tata kelola lahan, hingga pengembangan infrastruktur yang terus digesa, guna mempermudah aktifitas bisnis di Kota Batam saat ini dan dimasa yang akan datang.

Lukita mengatakan saat ini timnya tengah menggesa proyek perluasan terminal 1, penambahan terminal 2, dan terminal kargo di Bandara Hang Nadim Batam yang telah memasuki persiapan prakualifikasi lelang. Tak hanya dari sisi transportasi udara, dirinya juga menggesa pengembangan Pelabuhan Batu Ampar dengan menggandeng PT Pelindo agar Batu Ampar dapat dimaksimalkan kapasitasnya untuk kegiatan trahsipment.

“Kita terus benahi dari sisi perijinan terus kita permudah percepat dan jemput bola, lalu lintas barang kita berikan kemudahan dalam mengatasi hambatan yang ada, untuk mencapai harapan kita bersama daan menghadapi tantangan yang ada, kita harus lakukan bersama”, imbuhnya.

Dirinya optimis Batam yang secara geografis begitu strategis memiliki potensi yang luar biasa sehingga Batam tetap menjadi daerah tujuan wisata yang kompetitif ditengah persaingan di Asia. Dirinya menghimbau seluruh pihak untuk bersinergi dan bersama menjaga iklim investasi Batam tetap kondusif.

Sementara itu Dirjen Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan, mengatakan bahwa Batam diharapkan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional, dengan segala potensi yang ada maka semua pemangku kepentingan harus siap bekerjasama. Dirinya mengatakan kondisi Perekonomian global saat ini memang kurang menguntungkan tidak hanya bagi Indonesia melainkan berdampak secara global. Defisit neraca perdagangan juga menjadi dampak bagi penurunan ekonomi Batam pada beberapa tahun belakangan.

 Namun dirinya optimis tahun 2018 ini perekonomian Batam akan membaik seiring dengan semangat BP Batam, Asosiasi Kawasan industri, Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholders untuk bersama memajukan perekonomian Batam ditengah tantangan global saat ini.

Dirinya juga memberikan apresiasi kepada inisiatif yang dilakukan BP Batam untuk memberikan awarding kepada para palaku usaha PMA agar harapannya mereka lebih semangat untuk ekspansi di Batam dan mengundang rekan mereka di negara lain untuk datang ke Batam.

Salah satu kondisi yang ada adalah perang dagang antara China dan Amerika. Batam yang mayoritas industrinya aktif melakukan ekspor, bisa memanfaatkan peluang ini dengan cermat. Batam khususnya bisa memanfaatkan peluang perang dagang ini dengan menyiapkan diri menerima perusahaan PMA yang terdampak untuk relokasi serta aktif melihat peluang ekspor ke Amerika.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua HKI Oka Simatupang, dirinya menyakan dukungan bagi masuknya investasi-investasi baru ke Batam. “Kami semua menyatakan siap, siapapun yang menang atau kalah dalam perang tersebut, kita optimis mari perusahaan-perusahaan asing terdampak silahkan datang dan invest ke Batam” ungkapnya.

Disamping memberikan apresiasi kepada para investor, BP Batam Appreciation Day 2018 dikemas dengan panel diskusi dengan tema “Peluang Memasuki Pasar Amerika Serikat” dengan menghadirkan 6 narasumber yakni, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Walikota Batam yang  diwakili Asisten Wan Darusalam, Kepala Perwakilan  BI Kepri Gusti Raizal Eka Putra dan Anggota 2/Deputi Perencanaan dan Pengembangan Yusmar Anggadinata.

(Humas BP Batam)

Posting Komentar

Disqus