Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Fhoto : Istimewa/net

TEBINGTINGGI, Realitasnews.com – Ratusan masyarakat Kota Tebingtinggi mengikuti upacara dalam rangka memperingati hari bersejarah Peristiwa Berdarah 13 Desember 1945 di Kota Tebingtinggi yang dipimpin oleh Walikota Tebingntinggi, H Umar Zunaidi Hasibuan di Lapangan Merdeka kota Tebingtinggi, Kamis (13/12).
 
Peringatan Peristiwa Berdarah 13 Desember 1945 itu diawali dengan ziarah ke makam pahlawan Taman Bahagia serta ritual tabur bunga di Titi Gantung Sei Padang yang merupakan lokasi pembantaian putra-putra Tebingtinggi oleh tentara Jepang ketika itu.
 
Upacara peringatan peristiwa berdarah 13 Desember 1945 itu mengambil thema “Semangat Persatuan dan Kesatuan serta pengorbanan yang dilakukan para pejuang terdahulu patut terus dilestarikan para generasi bangsa”

Dalam sambutannya Walikota Tebingtinggi, H Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan peristiwa 13 Desember 1945 itu telah menelan korban ribuan orang WNI dan khususnya warga Tebingtinggi, adalah suatu perjuangan untuk mempertahankan Kemerdekaan RI.
 

“Peristiwa 13 Desember 1945 atau 73 tahun silam adalah suatu peristiwa bersejarah yang terjadi di Tebingtinggi dan setiap tahunnya diperingati. Ini atas peristiwa pembantaian oleh tentara Jepang terhadap pemuda-pemuda Tebingtinggi saat itu. Akibatnya, ribuan warga tewas menjadi korban kekejaman tentara Jepang yang membabi buta,” katanya.

Peristiwa yang terjadi 73 tahun silam itu, lanjutnya, ada beberapa catatan yang layak untuk diingat bagi segenap masyarakat Tebingtinggi, di antaranya semangat persatuan dan kesatuan dan jiwa patriotik dari para pejuang.

"Tidak ada perbedaan suku, agama, dan ras dalam peristiwa tersebut, mereka adalah satu, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi generasi muda Tebingtinggi, bahwa persatuan dan kesatuan tersebut sudah terpelihara dengan baik sejak zaman dahulu," jelasnya.

Pada kesempatan itu Walikota Tebingtinggi mengajak masyarakat menjadikan momentum peringatan 13 Desember sebagai upaya menjaga dan memelihara persatuan dan kesatuan.
 
April 2019 mendatang, katanya, bangsa Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilihan Presiden/Wakil Presiden (Pilpres) yang rawan dengan perpecahan sesama masyarakat.
 
“ Jangan sampai berbeda pilihan menimbulkan perpecahan, terutama menjelang Pileg dan Pilpres 2019,” katanya.

Sebelum upacara dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tebingtinggi melalui pelajar SMPN-4 menggelar drama klosal tentang sejarah peristiwa 13 Desember serta pembacaan sejarah singkat oleh Kadis Pendidikan H Pardamean Siregar MAP. (Jan)

Posting Komentar

Disqus