Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Ilustrasi Rupee India. (Foto: Reuters)

MUMBAI, Realitasnews.com  - Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) telah memukul beberapa mata uang di negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun, bukan hanya Rupiah yang terpuruk karena tekanan dolar AS, rupee India juga jatuh ke rekor terendah.
Hal ini tidak terlepas dari arus modal keluar dari pasar negara berkembang, dan kekhawatiran tentang geo politik negara tersebut. Meskipun bank sentral telah melakukan intervensi berulang kali untuk memperlambat penurunan, namun tidak menghalangi rupee ke level terendahnya sejak 2013, ketika India terperosok dalam krisis terburuk mata uang dalam lebih dari dua dekade.
Pagi tadi, The Reserve Bank of India harus merogoh kocek mencapai USD500 juta, untuk menstabilkan nilai tukar rupee terhadap dolar AS. Selain ruppe, yuan juga mencapai posisi terendah 8,5 tahunan.
Rupee telah jatuh sekitar 3% bulan ini, penurunan terbesar terhadap dolar AS sejak Agustus 2015, meskipun jauh lebih baik daripada banyak mata uang emerging market lainnya, pasca-kemenangan mengejutkan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.
Analis mengatakan mereka memperkirakan rupee untuk tetap di bawah tekanan. Pada 2013, tekanan pada transaksi berjalan dipicu oleh pelemahan rupee, tapi kali ini India dipandang mampu menahan arus keluar jauh lebih baik.
Para analis mengatakan pertumbuhan ekonomi India, lebih kuat dari negara-negara berkembang lainnya, karena didukungan mata uang, cadangan devisa yang mendekati rekor dan inflasi yang rendah.
(okezone.com)

Posting Komentar

Disqus