Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Warga Amerika Serikat (AS) berkumpul untuk menyaksikan penghitungan suara dalam Pemilihan Presiden AS dari dua kandidat, Donald Trump dari Partai Republik dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat di New York Hilton Midtown, 8 November 2016 waktu setempat. (AFP/Getty Images/Mark Wilson/beritasatu.com)
Washington, Realitasnews.com  - Hasil pemilihan presiden Amerika Serikat akan dihitung ulang di negara bagian Wisconsin pekan depan menyusul mosi oleh Partai Hijau yang didukung Partai Demokrat. Perkembangan ini jelas memicu kemarahan dari presiden terpilih Donald Trump.
Trump menyebut upaya untuk dilakukannya hitung ulang hasil pemilihan presiden 4 November lalu itu sebagai penipuan dan mengingatkan bahwa rivalnya, Hillary Clinton, sudah mengakui kekalahannya.
Gerakan meminta hitung ulang itu dimotori oleh Ketua Partai Hijau Jill Stein, yang juga menjadi salah satu calon presiden. Permintaan hitung ulang dia hanya untuk negara bagian Wisconsin.
Trump menyebut gerakan ini tak lebih dari upaya Stein untuk meraup dana besar.
"Hitung ulang hanya satu cara oleh Jill Stein -- yang mendapat kurang dari satu persen suara keseluruhan dan bahkan tidak tercantum dalam surat suara di banyak negara bagian -- untuk memenuhi pundi-pundi uangnya, dan sebagian besar (uang itu) tidak akan dipakai dalam hitung ulang yang menggelikan ini," kata Trump, Sabtu (26/11/2016) waktu setempat.
Kubu Clinton belakangan mengatakan mendukung upaya Stein tersebut, dan mungkin bahkan meminta hitung ulang juga di Pennsylvania dan Michigan.
"Tipuan oleh Partai Hijau untuk mencari uang ini sekarang diikuti oleh Demokrat, yang telah kalah telak dan mengalami demoralisasi," kata Trump.
Lebih lanjut Trump menyindir lewat akun Twitter: "Demokrat ketika keliru menduga akan menang, meminta tabulasi malam hasil pemilihan diterima. Sekarang tidak lagi."
Stein telah mengumpulkan dana lebih dari US$ 5 juta untuk hitung ulang di Wisconsin, yang akan dilakukan pekan depan.
Stein segera membalas tuduhan Trump bahwa uang yang dia kumpulkan tidak akan digunakan untuk membiayai hitung ulang.
"Untuk informasi dia, semua (uang) ini akan disalurkan ke rekening yang didedikasikan khusus untuk hitung ulang," kata wanita itu di CNN.
"Dia mungkin berusaha menciptakan fakta versi dia sendiri, sebagaimana yang dia lakukan di masa lalu. Dia sendiri sudah mengatakan pemilihan ini dicurangi, kecuali kalau dia menang."
Rakyat Sudah Memilih

Trump kembali menegaskan bahwa rakyat Amerika sudah memberikan suaranya dan pemilihan presiden sudah berlalu.
"Dan seperti yang dikatakan Hillary Clinton sendiri pada malam pemilihan, selain mengakui kekalahan dia juga memberi selamat ke saya, 'Kami harus menerima hasil ini dan menatap masa depan'," ujar Trump mengutip rivalnya itu.
Setelah itu dia kembali menegaskan telah menang dengan "angka besar" di Wisconsin, Michigan dan Pennsylvania dan mencatat selisih lebih dari 70.000 suara di Pennsylvania.
"Ini penipuan oleh Partai Hijau atas hasil pemilihan yang sudah diakui, dan hasil pemilihan ini harus dihormati, bukan ditantang dan disalahgunakan, seperti yang persis sedang dilakukan oleh Jill Stein," kata Trump.
Para pejabat Partai Hijau mengajukan permintaan hitung ulang Jumat lalu karena sejumlah berita menyebutkan adanya perbedaan hasil antara wilayah yang menggunakan kertas suara dengan yang menggunakan sistem pemilihan elektronik.
Tim kampanye Clinton dan Gedung Putih telah mengatakan tidak ada bukti bahwa sistem pemilihan diretas, namun Sabtu kemarin kubu Clinton menegaskan akan bergabung dengan Stein untuk memastikan hitung ulang yang "adil bagi semua pihak".
(beritasatu.com)

Posting Komentar

Disqus