Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Jezanah Intan Olivia (2,5) dikebumikan di tempat peristrahatan terakhirnya di Pemakaman Kristen Putaq, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (15/11/2016). Intan adalah korban tewas akibat ledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda. (ANTARA /Amirullah)

SAMARINDA, Realitasnews.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 dan personel Polres Penajam Paser Utara menangkap terduga otak peledakan bom di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

"Satu orang terkait ledakan bom di Gereja Oikumene ditangkap di Penajam Paser Utara," kata Kapolresta Samarinda Kombespol Setyobudi Dwiputro, dilansir antaranews.com, Jumat, (18/11/2016).

Terduga otak peledakan bom di Gereja Oikumene itu memiliki inisial Jo. Dia ditangkap di Jalan SMP 5, Desa Girimukti, Kebupaten Penajam Paser Utara, Jumat siang.

"Saya belum tahu apakah dia terduga otak peledakan atau bukan, sebab belum dilakukan pemeriksaan. Tapi, memang betul jika ada satu orang ditangkap di Penajam Paser Utara, terkait bomm di Gereja Oikumene," jelas Setyobudi.

Menurut Setyabudi, Jo akan dibawa ke Samarinda, untuk diperiksa. "Masih akan diperiksa, kemudian dicocokkan keterangannya dengan hasil pemeriksaan terhadap pelaku dan saksi-saksi lainnya yang diamankan di Samarinda. Informasi," ujar Setyobudi.

Bom meledak di Gereja Oikumene di Kota Samarinda, Minggu pagi sekitar pukul 10. 15 WITA, menyebabkan lima orang terluka, empat diantaranya menderita luka bakar serius dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah IA Moeis Samarinda Seberang.

Salah satu korban adalah balita Intan Olivia Marbun (2,5). Keesokan harinya Intan meninggal dunia akibat luka bakar yang membengkakkan paru-parunya setelah menghirup asap saat ledakan bom di gereja itu.

Pelaku pemboman bernam Juhanda ditangkap warga saat hendak melarikan diri dengan berenang di Sungai Mahakam. 

(ant)

Posting Komentar

Disqus