Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


ASAHAN, Realitasnews.com - Letak geografis Kabupaten  Asahan  sebagai daerah perbatasan yang berbatasan  laut dengan Malaysia  tentu memiliki beragam konsekuensi diantaranya gangguan keamanan laut, penyeludupan barang terlarang, ancaman terorisme dan kegiatan ilegal lainnya.

" Kami berharap Bakamla RI dapat bekerja dan menjaga secara maksimal keamanan diwilayah laut dan perairan Kabupaten Asahan  dari segala bentuk ancaman kejahatan, kegiatan ilegal seperti penyelundupan narkoba dan tindakan ilegal lainnya," kata Plt Bupati Asahan,  H. Surya.Bsc saat penetapan Desa Silo Baru menjadi Desa Maritim, di Kantor Kepala Desa Silo Baru Kecamatan Silo Laut, Rabu (18/09/2019)

Selain itu Surya juga berharap dengan ditandatanganinya kerjasama ini  dapat membangun sinergitas dan komunikasi dengan baik dan bersama -  sama aparat TNI, Polri, instansi vertikal lainnya dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten  Asahan  yang terkait dalam melaksanakan tugas keamanan di wilayah perbatasan ini.

Plt. Bupati Asahan juga menyampaikan  telah menetapkan Keputusan Bupati Asahan  Nomor 269-DISKAN-Tahun 2018 tanggal 16 September 2019 tentang Penetapan Desa Silo Baru Kecamatan Silo Laut Kabupaten Asahan  Sebagai Desa Maritim, yang mendasari kerjasama dengan Bakamla RI dalam hal pembentukan dan pemberdayaan desa maritim diwilayah Perairan Kabupaten Asahan khususnya dan peningkatan keamanan dan keselamatan di laut pada umumnya.

Penetapan Desa Silo Baru menjadi Desa Maritim atas kerjasama Badan Keamanan Laut  Republik Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Asahan dan menjadi salah satu dari 5 Desa Maritim binaan Bakamla RI/Indonesian Coast Guard (IDNCG). 

Pembentukan Poksimar ( Kelompok Potensi Maritim)  merupakan salah satu bagian dari kegiatan Fasilitasi Kerjasama Pembentukan Desa Maritim dan Kelompok Potensi Maritim serta Bimbingan Teknis Aplikasi Laut Nusantara dan Sister Net. 

Acara dibuka oleh Plt. Deputi Informasi Hukum dan Kerja Sama Laksma Bakamla Dade Ruskandar, S.H., M.H. 

Laksma Dade dalam sambutannya mengatakan, perjanjian kerja sama tentang pembentukan dan pemberdayaan desa maritim yang telah ditandatangani pada hari ini Rabu (18/09/2019)  merupakan langkah yang sangat tepat, guna menyelaraskan sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak dengan prinsip saling menguntungkan sesuai ketentuan perundang-undangan.

"Kegiatan ini digelar untuk membentuk Poksimar, dan juga bimbingan teknis Aplikasi Laut Nusantara dan Sister Net yang merupakan hasil kerja sama antara Bakamla RI dengan PT. XL Axiata, "jelasnya. 

Melalui Poksimar ini diharapkan masyarakat Desa Solo Baru dapat menjadi jembatan informasi keamanan dan keselamatan di laut, dan kedepan akan menjadi mitra Bakamla RI dalam mendukung tugas dan fungsi Bakamla, harapnya pula.

Acara juga diisi dengan Sosialisasi laut Nusantara dan SISTER NET yang dihadiri oleh masyarakat Desa Maritim Solo Baru.

Perwakilan XL Axiata Andy Satrio Yudho menyampaikan rasa bangganya dapat mengambil peran membangun serta melayani masyarakat melalui sarana telekomunikasi seluler di Kabupaten Asahan. 

Dukungan terhadap Program Desa Maritim Solo Baru  diwujudkan secara nyata dalam aplikasi Laut Nusantara yang dapat meningkatkan efisiensi nelayan dalam menangkap ikan, serta memperkenalkan aplikasi Sister Net untuk mendukung pemberdayaan wanita Desa Maritim Sili Laut. 

Untuk mendukung hal tersebut, diserahkan Telepon Seluler sebanyak 6 buah kepada kelompok Nelayan, WIFi Router berikut Paket Data Gratis selama satu tahun kepada Kepala sekolah sebanyak 3 Buah.

Turut Hadir dalam acara ini Deputi Informasi Hukum dan Kerjasama Bakamla Laksma Dade Ruskandar, SH, MH, Danlanal TBA Letkol Laut (P) Rapitno M. TR. Hanla., Heat CSR XL Axiata Pusat  Andy Satrio Yudho, Kapolres Asahan Mewakili, Beberapa OPD terkait, Camat Silo Laut dan unsur Forkopimcam.

(Nes)

Posting Komentar

Disqus