Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


SERGAI, Realitasnews.com – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar rapat Regional Program Pilot Inkubasi Inovasi Desa Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID PEL) yang dilaksanakan di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Jumat (6/9/2019).

Dalam rapat itu Kemendes PDTT menghadirkan bupati Sergai Ir H Soekirman, Bupati Banyuwangi Provinsi Jawa Timur Abdullah Azwar Anas, selaku Ketua Asoaiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Bupati Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat Dr H Najmul Akhyar, SH, MH sebagai narasumber.

Turut hadir dalam rapat itu, Kadis PMD H Ikhsan,AP, M.Si, Sekretaris Kemendes PDTT Anwar Sanusi serta ratusan kepala daerah yang didampingi jajaran Dinas PMD,

Usai melaksanakan kegiatan itu, Bupati Sergai Ir H Soekirman menjelaskan kepada Kadis Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Drs H Akmal, M.Si melalui WhatsApp langsung dari Jakarta mengatakan tujuan dari rapat tersebut adalah untuk membangun model pengembangan ekonomi lokal berbasis kemitraan antara Kelompok Usaha Ekonomi Masyarakat Desa (KUEMD), BUMDesa dan Pekaku Bisnis Profesional (PBP).

“ Model yang dihasilkan dapat diseminasikan dan direplikasi oleh desa-desa lain dengan penggunaan Dana Desa sebagai sumber investasi, percepatan, pengakhiran dan keberlanjutan program,” katanya.

Kabupaten Sergai memiliki potensi yang menjanjikan seperti pariwisata, pertanian, perikanan, industri dan infrastruktur lainnya yang sebagian besar telah dikelola BUMDesa maupun kemitraan pada program PIID PEL dengan tujuan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Terdapat 117 desa se Indonesia yang mendapat bantuan dari Kemendes PDTT. Di Kabupaten Sergai, ada dua desa yaitu Desa Melati II Kecamatan Perbaungan dan Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis.

Jika ingin meningkatkan pendapatan desa, maka potensi desa yang harus digali dan ditingkatkan inovasinya. Oleh karenanya, di Kabupaten Sergai dengan visinya Unggul, Inovatif dan Berkelanjutan mengusung jargon baru "Pataya" yang merupakan pangan, pariwisata dan budaya.

Terkait dengan pangan, katanya, hingga saat ini Sergai surplus beras dan sebagai penyokong produksi beras di Provinsi Sumatera Utara. Begitupun dengan produksi beras organik yang saat ini sedang digalakkan di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat.

Keberhasilan itu tentu dibarengi dengan pola manejemen yang baik yaitu planning, organizing, actuating dan controling. Tak hanya cukup dengan hal ini saja, Soekirman mengusulkan harus ada 2 "I" yaitu ide dan inisiatif. Oleh karenanya untuk mewujudkan 2 I tersebut tentu harus ada peningkatan SDM bagi jajaran yang ada di pemerintahan desa sekaligus masyarakatnya.

Kehadiran program PIID-PEL akan mampu memberikan dampak positif bagi pengembangan ekonomi lokal masyarakat desa, seperti meningkatnya omset usaha masyarakat, lapangan pekerjaaan, pendapatan asli desa, serta produksi dan produktivitas produk unggulan desa oleh kemitraan serta menguatnya peran lembaga ekonomi desa.

Sementara itu Kadis PMD H Ikhsan, AP, M.Si mengatakan terpilihnya Desa Melati II karena desa ini memliki usaha peternakan sapi dan kambing dan Desa Buluh Duri karena pengembangan pengelolaan wisata arung jeram Sei Bahbolon yang sudah terkenal pada tingkat nasional.

Kedua desa ini diharapkan mampu meningkatkan PAD serta dapat mensejahterakan masyarakat
(Red/Jan)

Posting Komentar

Disqus