Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Mur TKI Ilegal Asal Lombok NTB,Duduk Termenung Lantaran Masih Trauma Atas Musibah Yang Menimpah Mereka (Fhoto : realitasnews.com ) 
Batam, Realitasnews.com -  Mur ( 50 ) TKI ilegal asal Lombok, NTB  salah satu penumpang kapal yang tenggelam di Teluk Mata Ikan, Nongsa, Batam, Rabu (2/11/2016) mengaku diperas oleh tekong kapal.

Mur mengaku bertolak ke Batam sekitar pukul 03 00 dini hari dari Johor, Malaysia. Sebelum berangkat setiap penumpang dimintai ongkos sebesar 1100 Ringgit Malaysia.

Sebelum berangkat Mur sudah menegur tekong kapal tersebut lantaran kapal pompong kayu yang memiliki mesin speed boad sebanyak 4 unit ini telah over kapasitas.

Tetapi tekong kapal tersebut mengatakan bahwa kapal pompong kayu yang akan mengantar mereka ke Batam mampu mengangkut penumpang sebanyak 100 hingga 120 orang.

"Kapal kita ini mampu mengangkut penumpang sebanyak 100 hingga 120 orang pak," ujar Mur meniru ucapan tekong kapal tersebut.

Tak lama kemudian mereka berangkat ke Batam dari Johor, Malaysia sekitar pukul 03.00 WIB.

"Di dalam kapal pompong kayu itu kami duduk dengan himpit himpitan mas," kata Mur yang masih dalam kondisi trauma.


Di tengah perjalanan, kata Mur, kapal pompong mereka kandas dan mereka terpaksa turun untuk mendorong kapal pompong kayu tersebut.


"Setelah tidak kandas lagi kami melanjutkan perjalanan kami menuju Nongsa, Batam," jelas Mur


Di tengah perjalanan, lanjut Mur, sekitar 20 menit berjalan tekong kapal tersebut menghentikan kapal pompong mereka dan meminta kembali uang kepada seluruh penumpang perkepala sebesar 500 Ringgit Malaysia   sebagai uang keamanan.

"Tolong kumpulkan pak, uang sebesar 500 Ringgit Malaysia untuk membayar uang keamanan," kata Mur meniru ucapan tekong kapal tersebut.

Disinyalir uang sebesar 500 Ringgit Malaysia tersebut digunakan tekong kapal untuk dibayar kepada petugas yang ada di Teluk Mata Ikan, Nongsa Batam agar aktifitas ilegalnya mengangkut TKI dapat berjalan dengan lancar.


Setelah mengutip uang tersebut, tekong kapal tersebut baru bersedia menghidupkan kapal pompongnya dan bertolak ke Teluk Mata Ikan, Nongsa.

Menurut pria yang mengaku telah bekerja di Malaysia sebagai petani nenas selama empat tahun ini, saat mereka berangkat ombak sudah besar disertai dengan angin kencang

"Tiba tiba saja angin kencang datang menghantam kapal pompong kami hingga terbalik dan seluruh penumpang berserak tenggelam sambil menjerit histeris minta tolong," cerita Mur.

Walau tidak tahu berenang,kata Mur, Ia menggerakkan kedua tangan dan kakinya menirukan gerakan orang berenang.

Beruntung, bagi Mur lantaran tidak jauh dari mereka tenggelam ada nelayan yang memancing.

"Saya menjerit minta tolong sama nelayan yang sedang memancing. dua kapal pompong nelayan datang menyelamatkan kami," kata Mur


Menurut Mur jumlah mereka ada 39 orang yang selamat di bantu kedua nelayan tersebut.

"Karena sampan nelayan itu kecil sebagian besar kami hanya memegang tepi sampan  tersebut sampai ke tepi," jelasnya.

Sesampainya di darat, lanjut Mur, mereka dibawah nelayan tersebut ke rumah penduduk setempat.  (Pay/ IK)

Posting Komentar

Disqus