Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Polisi Mengamankan Dua Buah Montir Yang Ditemukan Nelayan (Fhoto : Aljupri/realitasnews.com)
KARIMUN, Realitasnews.com - Dua buah montir yang diduga berasal dari zaman perang dunia ke II tersangkut jaring nelayan yang bernama Zulkifli saat melaut di perairan Ukau, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun pada Minggu (23/10/2016) lalu. Montir ini setelah diperiksa petugas ternyata masih aktif.

Zulkifli sendiri tidak mengetahui jika besi berbentuk jantung buah pisang tersebut merupakan barang yang dapat menyebabkan ledakan. Ia sempat membawanya di atas kapalnya beberapa hari hingga kapalnya berlabuh.

Istri Zulkifli kemudian menyerahkan mortir tersebut ke kakaknya, Nurbianto yang tinggal di RT/RW 03/01, Kelurahan Teluk Air, Kecamatan Karimun. Bahkan pihak keluarga Zulkifli yang juga tidak mengetahui sempat berniat menjualnya ke pengumpul besi tua.

"Sempat mau dijual ke pengumpul besi tua, tapi sudah tutup makanya tidak jadi dijual. Kalau Zulkifli sekarang sudah melaut lagi," kata Nurbianto, kakak Ipar Zulkifli saat dijumpai di Polsek Tanjungbalai, Rabu (2/11/2016) siang.

Montir ini diketahui petugas setelah Zulkifli mengungahnya di media sosial. Pada Rabu siang sejumlah polisi dan pewarta mengunjungi kediaman Nurbianto.  Setelah diperiksa, polisi langsung membawa mortir tersebut ke Mapolsek Balai untuk diamankan.

Sesaat kemudian, Kepala Brimob Subden 4 Den A Pelopor Tanjung Balai Karimun Ipda Rizal Rahim dan beberapa anggotanya mendatangi Mapolsek untuk memeriksa kembali barang temuan Zulkifli itu. Rizal pun menyebutkan jika benda itu merupakan bahan peledak jenis mortir yang masih aktif yang dapat membahayakan.

"Ini merupakan jenis mortir. Meski diluarnya berkarat tapi kita duga masih aktif," kata Rizal usai melakukan pemeriksaan.

Rizal menambahkan telah berkoordinasi dengan pimpinannya terkait temuan masyarakat ini. Ia menyebutkan untuk saat ini bahan peledak tersebut akan diamankan terlebih dahulu di Mako Subden 4 Den A Pelopor Tanjung Balai Karimun sebelum dibawa ke Unit Gegana Brimobda Kepri di Batam.

"Nanti akan diperiksa lebih lanjut menggunakan x-ray. Kemungkinan akan dimusnahkan," jelasnya.

Sebelumnya, lanjut Rizal, beberapa mortir juga pernah ditemukan di daerah lain seperti di Batam yang kondisinya luarnya berkarat akan tetapi masih aktif. Rizal menduga mortir temuan ini merupakan bahan peledak pada zaman perang dunia ke II dulu.

"Sepertinya mortir ini sudah lama tenggelam di laut. Mungkin saja berasal dari kapal-kapal perang zaman dulu. Untuk memastikannya nanti Satuan Gegana Brimob Polda Kepri di Batam yang memeriksa," tuturnya. (Jup)

Posting Komentar

Disqus