Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Presiden Filifina, Rodrigo Duterte (Fhoto : reuters)
MANILA, Realitasnews.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menjelaskan maksud pernyataannya yang ingin 'berpisah' dengan Amerika Serikat (AS). Menurutnya perpisahan itu bukan dengan memutuskan hubungan, namun lebih kepada pemisahan kebijakan luar negeri.

"Yang ingin saya katakan adalah pemisahan kebijakan luar negeri," ujar Duterte saat mengklarifikasi 'perpisahannya' dengan AS dalam sebuah forum bisnis di hadapan para pemimpin China seperti dilansir Reuters, Sabtu (22/10/2016).

Dia mengatakan Filipina tak dapat serta merta memutus hubungan diplomatik secara keseluruhan dengan AS. Dia menjelaskan 'perpisahan' ini supaya kebijakan luar negeri AS tak terlalu mengintervensi kondisi di negara yang dia pimpin.

"Yang saya maksudkan adalah pemisahan kebijakan luar negeri, bukan memutuskan hubungan dengan AS, saya tak dapat melakukan itu," tegas Duterte kepada media setelah kembali dari kunjungan empat harinya ke China.

Sebelumnya juru bicara Duterte, Ernesto Abella mengatakan 'perpisahan' yang dimaksud adalah Duterte ingin melepaskan Filipina dari ketergantungan pada AS dan Barat. Namun kemudian Menteri Perdagangan Filipina Ramon Lopez menegaskan, negara tersebut tetap akan mempertahankan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan Amerika Serikat.

"Biar saya klarifikasi. Presiden tidak bicara mengenai perpisahan," tutur Lopez kepada media CNN Filipina di Beijing.

"Dalam hal ekonomi (hubungan), kami tidak menghentikan perdagangan, investasi dengan Amerika. Presiden secara spesifik menyebut keinginannya untuk semakin memperkuat hubungan dengan China dan wilayah ASEAN yang mana kami telah melakukan hubungan dagang selama berabad-abad," imbuhnya. (pay/dtk)

Posting Komentar

Disqus