Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Foto: Danu Damarjati/detikcom
JAKARTA, Realitasnews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melepas 50 marbut alias pengurus masjid di kawasan Jakarta untuk berangkat umrah ke Mekkah, Arab Saudi. Jumlah 50 orang ini lebih banyak ketimbang tahun kemarin, yakni 40 orang marbut yang diberangkatkan umrah.

"Bila perlu (ke depan) setiap dua bulan kirim 100 orang," ujar Ahok dalam sambutannya di Balai Agung, Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (27/10/2016).

Umrah, kata Ahok, sebenarnya relatif tak mahal untuk ukuran duit Pemprov DKI. Dia menaksir per orang butuh duit Rp 25 juta. Dewan Masjid Indonesia (DMI) adalah pihak penyeleksi siapa-siapa saja marbut yang berangkat umrah. Bila saja nanti jumlah jemaah umrah terus ditingkatkan, misalnya sampai 100 orang per bulan, Ahok berharap DMI bisa bekerja maksimal.

"Yang penting DMI seleksinya bener," kata Ahok.

Selain itu, acara seremonial ini diisi dengan penyerahan secara simbolik asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Ahok juga berujar marbut-marbut akan diprioritaskan bila ingin menghuni rumah susun.

Ahok menyatakan aspek religiositas dalam berkehidupan adalah faktor penting. Dalam pandangannya, bahaya sekali bila ada orang cerdas, jahat, dan tak berTuhan. Secara umum, setiap orang harus menyeimbangkan aspek hubungan dengan Tuhan dan hubungan antarmanusia.

"Habluminallah dan habluminannas," kata Ahok menyebut terminologi Islam.

Acara ini dihadiri pula oleh Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Jakarta Soni Sumarsono. Puluhan marbut yang hadir terlihat mengenakan busana khas betawi, berupa baju koko, kain melintang di punggung, dan peci.

"Nanti bulan Desember berangkat umrah. Kita juga dapat BPJS Ketenagakerjaan. Alhamdulillah," kata marbut Masjid. Istiqamah, Cengkareng, bernama Nurjali

Ada pula Mardani (65), marbut Masjid Darul Hasyim, Meruya Utara, Jakarta, yang menyambut pemberangkatan umrah ini dengan penuh rasa syukur. Selain pemberangkatan umrah dan asuransi BPJS Ketenagakerjaan, mereka juga mengaku punya penerimaan program insentif Rp 2 juta per tahun.

"Harapan saya, kita bisa lebih meningkatkan syiar lagi. Soal insentif, yang penting kita ikhlas saja," kata Mardani.

(pay/dtk)

Posting Komentar

Disqus