Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali



Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Gunung Sitoli, Yanto UE Menggelar Konfersi Pers Di Rumahny (Fhoto : realitasnews.com)

GUNUNG SITOLI, Realitasnews.com - Ketua DPC PDI Perjuangan kota Gunung Sitoli, Yanto UE membantah terlibat atas tertangkapnya supir pribadinya dipelabuhan Gunung Sitoli (26/4/2017) yang diduga membawa ganja dengan menggunakan mobil dinas yang dipinjam pakaikan oleh Pemkot Gunung Sitoli kepadanya.

" Memang benar kalau yang ditangkap itu adalah supir saya dan mobil yang dia bawah untuk menjemput barang haram itu adalah mobil dinas yang dipinjam pakaikan Pemkot Gunung Sitoli kepada saya. Jadi kalau dia ditangkap, hal itukan akibat dari perilakunya sendiri, lalu kenapa saya dituding yang tidak, “ kata Yanto kepada sejumlah awak media saat melakukan konferensi pers dikediamannya jalan  Gomo, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara. Senin(8/5/2017).

Selanjutnya, Yanto yang juga ketua Fraksi PDI perjuangan DPRD kota Gunung Sitoli itu menegaskan kalau semua tudingan yang diarahkan kepadanya adalah tidak benar, karena kalau dia terlibat pasti akan mempertanyakan perihal penangkapan padanya,

" Tetapi buktinya sampai sekarang pihak kepolisian tidak pernah pertanyakan perihal penangkapan itu ke saya. Jadi biarlah pihak yang berwajib yang akan menelusuri masalah itu, kita mendorong pihak penyidik agar lebih jeli untuk mengungkap kasus tersebut", katanya dengan nada kecewa.

Yanto menjelaskan bahwa sebelum terjadi penangkapan, sekitar pukul 09.00 wib ada janji dengan Hadirat ST Gea untuk ketemu di kantor DPRD kota Gunung Sitoli.

" Pada waktu saya hubungi melalui Via seluler, ternyata nomor selulernya tidak aktif, sehingga pagi itu saya langsung ke peternakan di Gunung Sitoli Utara. Sekitar dua jam saya berada dipeternakan, bang Hadirat menghubungi ajak saya untuk bertemu dikantor sesuai janji sebelumnya. Tetapi karena waktu saya memakai celana pendek, maka saya mengganti lokasi pertemuan yakni di sekertariat DPC PDI Perjuangan aja", ujarnya.

Selanjutnya, selama perjalanan dari Gunung Sitoli Utara menuju ke kantor seketariat PDI Perjuangan di Desa Mudik, Kota Gunung Sitoli, HY dihubungi seseorang,

" Setelah dia selesai bertelepon saya bertanya siapa yang menghubunginya, pada waktu itu saya menduga kalau menghubunginya adalah istriku, karena biasanya istriku selalu bertanya kepada supir dimana keberadaanku.Tetapi jawaban supir itu kalau yang menghubunginya adalah abangnya ", jelasnya.

Setelah sampai dikantor seketariat beberapa menit kemudian HY bertanya kepada Yanto apakah pertemuan dengan Hadirat masih lama lagi, karena dia mau keluar sebentar dengan alasan ada keperluan,

" Karena saya masih lama saya ijinkan dia keluar, tetapi saya tidak mengetahui kalau dia menggunakan mobil dinas yang saya pakai, saya kira dia  hanya menggunakan sepeda motor yang ada di DPC. Saya baru mengetahui kalau supir saya membawah mobil ketika saya menyuruh pegawai saya untuk mengambil  surat-surat yang sudah dikonsep terkait isi dari pertemuan kami hari itu, tetapi pegawai saya bilang kalau mobil tidak ada", ujarnya.

Karena surat surat terkait isi pertemuan ada di mobil, Yanto menghubungi HY dengan tujuan supaya segera kembali, namum beberapa kali dihubungi tidak diangkat,

" Saya sempat emosi, sebab dihubungi masuk tetapi tidak diangkat. Setelah saya ulang lagi untuk menelepon dia, akhirnya diangkat, tetapi sungguh sangat terkejut saya karena yang bicara orang lain, yakni oknum polisi dari Satnarkoba yang memberitahukan bahwa supir saya terlibat Narkoba.

Mendengar kabar itu saya sempat Down. Saya tidak ada hubungan dengan barang Haram itu", tuturnya. (Ganda)

Posting Komentar

Disqus