Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Foto Pusat Gempa tanggal 28  Mei 2017 sekitar pukul 23.32 wib dengan Magnitudo 3.6 SR berlokasi 0.22 LU, 98.64 BT (99  Km Tenggara Nias Selatan Kedalaman 27 Km,) (Fhoto : BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Gunungsitoli)
GUNUNG SITOLI, Realitasnews.com- Sepanjang Tahun 2017, telah terjadi aktifitas Gempa Bumi  sebanyak 50 kali di Pulau Nias. Dan 8 kali yang terasa di dipermukaan Bumi dengan magnitudo 4 sampai 5 Skala Ricther, hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG Stasiun Geofisika Klas III  Gunungsitoli Djati Cipto Kuncoro, S.Si. melalui via seluler, (29/5/2017).

" Di Sumatera Utara, khususnya kepulauan Nias adalah daerah atau wilayah aktif Gempa bumi,  sepanjang tahun 2017 ini telah tercatat 50 kali aktifitas Gempa Bumi di wilayah pulau Nias. Tetapi dari 50 aktifitas Gempa Bumi yang terjadi, sebanyak 8 kali yang sicnifikan yakni dapat dirasakan oleh kita dipermukaan bumi dengan magnitudo antara 4 sampai 5 SR (Scala Ricther). Kemarin malam (28/5/2017) sekitar pukul 23.32 wib juga telah terjadi gempa dengan Magnitudo 3.6 SR berlokasi 0.22 LU, 98.64 BT (99  Km Tenggara Nias Selatan Kedalaman 27 Km, " terangnya.

Terkait isu isu yang mengatakan bahwa akan terjadi Gempa Bumi dengan kekuatan besar mengguncang kepulauan Nias, Djati Cipto Kuncoro, S.Si. menghimbau untuk jangan terpancing oleh isu tersebut, karena itu isu Hoax atau informasi yang tidak berdasar,

" Siapapun orangnya, alat secanggih apapun yang digunakan, tidak akan bisa memprediksi kapan akan terjadi Gempa Bumi, jadi kalau ada isu mengatakan secara detail kapan akan terjadi Gempa Bumi, saya menghimbau jangan terpancing isu tersebut, karena itu tidak benar dan tidak bertanggungjawab," tegasnya.

Tetapi karena pulau Nias salah satu daerah rawan terjadi Gempa Bumi, lanjutnya, yang bisa dilakukan hanya  mengantipasi mengurangi dampak akibat bencana gempa bumi tersebut,

"  Kepada masyarakat supaya mendengarkan arahan dari BPBD tentang apa saja yang dilakukan sebelum dan sesudah terjadi Gempa serta membangun konstruksi rumah yang tahan terhadap guncangan gempa dengan fondasi yang kuat, melakukan renovasi terhadap bagian bangunan yang dirasa sudah mulai terlihat jelek atau retak. Sehingga jika terjadi gempa Bumi yang kuat, bangunan tersebut  masih dapat menahan goncangan gempa dan dampak kerusakan mau korban jiwa bisa berkurang," paparnya (Ganda)

Posting Komentar

Disqus