Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


Bupati Lingga , Alias Wello Bersama Sejumlah pakar Air dan Pipa Jadi Nara Sumber Pada Acara FGD (Fhoto : Istimewa)


LINGGA, Realitasnews.com  Kabupaten Lingga menggelar Forum Group Discusion (FGD) di Hotel Harmoni, Nagoya Batam, Sabtu (13/5/2017). Pada kegiatan FGD tersebut Bupati Lingga, Alias Wello menyebutkan optimis akan mampu mewujudkan untuk mengelola potensi air yang ada di Lingga baik untuk dimamfaatkan sebagai sumber daya listrik, serta menjadikan salah satu sumber air di Lingga yakni Sungai Jelutung Mentuda untuk diolah menjadi air kemasan. Selain itu sumber air di Lingga yang selama ini terbuang begitu saja ke Laut akan dialirkan ke Batam, Tanjung Pinang dan Bintan serta pulau sekitarnya melalui pipa bawah laut.

Sesuai hasil kajian singkat sejumlah  pakar dan ahli perpipaan bawah laut dengan menggunakan pipa berdiameter 28 inchi, sepanjang 120 Kilometer diperhitungkan akan menelan biaya sekitar Rp 500 Miliar.

“ Biaya Rp 500 milyar ini, hampir sama dengan biaya pembangunan waduk penampungan air baku yang di taksir menelan biaya sebesar Rp 400 milyar hingga Rp 500 milyar,” kata Alias Wello saat menggelar Forum Discussion Group (FGD)

Menurut Alias Wello yang akrab disapa pak Awe ini bahwa sesuai dengan hasil kajian singkat  para pakar menunjukkan bahwa potensi air di Lingga berpeluang untuk di olah, dan pembangunan pipanisasi ke Batam masuk akal.Terlebih lagi dengan adanya pemanfaatan potensi air Lingga ini, tiga keuntungan sekaligus bisa didapatkan, diantaranya keuntungan dari air baku, energi listrik dari air terjun, dan air kemasan.

“Air terjun di Lingga dapat digunakan untuk pembangkit listrik dengan kapasitas daya sekitar 10 MW.Soal kualitas air milik Lingga,tidak perlu diragukan lagi bahwa daerah Lingga memiliki tingkat kualitas air paling baik dibandingkan daerah-daerah lain yang telah berhasil memanfaatkan potensi air tersebut.” Kata Alias Wello dengan nada penuh semangat.

Ia mengatakan bahwa penjelasannya ini didukung hasil dari kajian singkat yang dilakukan pakar air dari BPPT, Arie Herlambang, dimana TDS air di sungai Jelutung Mentuda diangka 3. Atau dengan kata lain, air di Lingga lebih baik dari pada tingkat kemurnian air milik sejumlah perusahaan air minum kemasan yang ada di Indonesia, meski tanpa di olah.

Kegiatan ini digelar untuk mengambil gambaran awal mengenai peluang sumber daya air di kabupaten Lingga untuk memahami masalah- masalah, mengumpulkan ide dan gagasan dari para pakar secara kopetensif mengenai peluang pemanfaatan dan pengelolaan air di kabupaten Lingga, melihat kemungkinan dilakukan distribusi air dari kabupaten lingga ke kota Batam, Tanjung Pinang, kabupaten Bintan serta pulau sekitarnya serta menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah kabupaten lingga, mengenai langkah langkah strategis yang di lakukan dalam rangka pemanfaatan dan pengelolaan air di Kabupaten Lingga.

Untuk itu, setelah menggelar FGD potensi air Lingga bersama pakar dan stackholder, pemerintah akan melanjutkan pembahasan di tingkat internal, guna menemukan langkah-langkah yang akan dijalankan kedepan.

“Ini tidak hanya selesai di sini saja, kami akan melanjutkan diskusi setelah kembali ke Lingga. Kami akan tentukan langkah selanjutnya untuk mengolah potensi air yang besar ini”. Tambah Alias Wello.

Selain Bupati Lingga, H Alias Wello sebagai nara sumber, pemkab Lingga juga menghadirkan nara sumber lainnya yaitu : Dr. Ir. Alva Edy Tontowi M.Sc dari UGM, Dr.Ir Arie Herlambang, serta pakar lainnya

Kegiatan FGD ini juga dihadiri oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUR, Pemerintah Provinsi Kepri, Pemerintah kota Batam, Badan Pengusaha Batam, PTM Adhitia Tirta Batam, Pemerintah Kota Tanjung Pinang, Pemerintah Kabupaten Bintan, Universitas Gajah Mada Fakultas Teknik, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT), dengan teknologi pembangunan sumber daya alam, fraktisi pemanfaatan sumberdaya air termasuk energy. (IK/Lian)

Posting Komentar

Disqus