Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali



Warga Mangsang Permai Ikuti RDP Di Komisi III DPRD Batam (Fhoto : Realitasnews.com)
BATAM, Realitasnews.com – Puluhan warga Mangsang Permai, Sei Beduk, Batam  memadati ruang Komisi III DPRD Batam  guna mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Jumat (5/5/2017) guna membahas masalah banjir sejak maraknya pembangunan Kavling Siap Bangun (KSB) yang kerap menimpa pemukiman tersebut.

 “Saya mensinyalir dari pengembang yang membangun KSB ini ada yang belum lengkap memiliki perijinan,” kata Sekretaris Camat Sei Beduk, Petrus Simatupang dengan nada keras

Di sekitar KSB Mangsang Permai tersebut ada enam perusahaan atau secara pribadi yang melakukan pematangan lahan untuk  membangun KSB akibatnya jika hujan turun pemukiman di kavling Mangsang Permai itu kerap dilanda banjir.

Keenam perusahaan itu menurut RT 008 RW 002 Mangsang Permai, Sei Beduk, Pristiwanto yaitu : PT Jeni Prima Putra, PT Pendawa, PT Langean Putra Kinaseh, PT BBSP, PT HGL, Sabar Hasibuan, dan Salman.
RDP ini dipimpin oleh ketua Komisi III, Nyangnyang Harris Pratimura didampingi oleh anggota Komisi III lainnya , Werton Panggabean , H Sumali dan anggota Komisi I DPRD Batam, Jurado Siburian, Dinas Lingkungan Hidup kota Batam, dan Dinas Bina Marga pemko Batam.

Dalam RDP tersebut Ketua Komisi III DPRD kota Batam, Nyangnyang Harris Prattimura sangat menyesalkan lantaran tidak semua perusahaan yang diundang menghadiri RDP tersebut, bahkan ia kesal dengan BP Batam yang tidak hadir padahal BP Batam yang memberikan ijin pembangunan KSB tersebut walaupun sebagian besar dari mereka belum mendapat ijin UKL UPL dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam.

“Untuk sementara ini saya minta Penyidik PNS Dinas Lingkungan Hidup kota Batam dan Satpol PP Batam untuk mempolice line lokasi tersebut dan menghentikan seluruh kegiatan di sekitar pemukiman kavling Mangsang Permai itu ,” kata Nyangnyang yang disambut riuh dengan tepuk tangan dari warga sebagai tanda mendukung kebijakan Nyangnyang tersebut

Namun salah seorang warga bernama Petrus mengatakan selain mempolice line harus ada solusi penanganan banjir pasalnya jika hujan turun pemukiman mereka langsung dilanda banjir bandang.

“Ijin pimpinan saya mohon tumpukan tanah di dekat jalan pemukiman kami itu di angkut dan dibangun alur parit draenase agar jika hujan turun air nya bisa lancar mengalir ,” kata Petrus

Petrus memohon agar alat berat para pengembang digunakan untuk mengangkut tanah timbunan dan pembangunan parit draenase.

“Saya minta kepada pak Suratno yang mewakili Dinas Bina Marga kota Batam agar berkoordinasi dengan pengembang untuk menggunakan alat berat mereka untuk mengangkat tanah timbunan tersebut dan membangun  draenase sehingga alur  luapan air hujan dapat mengalir,” perintah Nyangnyang dengan nada tegas.

Nyangnyang Harris Pratimura juga berjanji akan mengirimkan surat rekomendasi kepada instansi terkait untuk mempolice line lokasi itu . (IK/lian)   
  

Posting Komentar

Disqus