Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali



BATAM, Realitasnews.com
– DPD Real Estate Indonesia (REI) Khusus Batam menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda ) tahun 2018 yang dibuka oleh Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad digelar di Nagoya Hill Hotel, Nagoya, Batam, Selasa, (10/04/2018).

Dalam sambutannya  Ketua DPD REI Khusus  Batam, Achyar Arfan mengatakan Rakerda DPD REI Khusus Batam tahun 2018 ini, dilaksanakan untuk mengevaluasi, memperbaiki, sekaligus menyusun rencana kerja untuk memacu pertumbuhan property satu tahun kedepan.

Ia mengatakan Batam adalah salah satu pusat perekonomian di Indonesia yang di istimewakan dengan adanya Free Trade Zone (FTZ).

"Kami yang tergabung dalam salah satu organisasi yang terbesar di Indonesia, betul-betul yakin dengan kolaborasi BP Batam dan Pemko Batam akan kembali bangkit menjadai raksasa perekonomikan nasional," paparnya.

Ia mengharapkan agar kemesraan ini janganlah cepat berlalu. Selain itu dengan terdapat banyaknya persyaratan dalam memperoleh Ijin Peralihan Hak (IPH) dapat kiranya dipermudah karena hal tersebut merupakan penentu dan sangat penting.

"Dengan memangkas 17 persyaratan menjadi 3 persayaratan untuk memperoleh IPH, sebelum kita melakukan penjualan dan lainnya. Karena IPH ini sangat vital, agar kiranya dapat diterapkan" ungkap Ketua DPD REI Khusus Batam.

Menyikapi hal tersebut, Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan bahwa BP Batam akan  membantu pertumbuhan property di kota Batam.

" Dalam kurun waktu 2 tahun ini kita menargetkan pertumbuhan perekonomian kota Batam sebesar  7%  tentu peranan REI sangat penting, ini tidak mudah seperti yang terjadi dimasa lalu. Untuk itu mengenai IPH dan kemudahan-kemudahan lainnya. Saya menyampaikan bahwa besok bisa dilaksanakan," kata disambut riuh tepuk tangan dari seluruh anggota REI yang hadir dalam Rakerda tersebut.

Dikatakannya, selain Industri dan Parawisata,  sector Property  sangat mempengaruhi pertumbuhan  perekonomian kota Batam dan dengan adanya Mall Pelayanan Publik tidak ada alasan lagi untuk menghambat pelayanan demi pertumbuhan ekonomi.


(IK/Lian)


Posting Komentar

Disqus