Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


TANJUNGPINANG, Realitasnews.com  - Gubernur Kepri, Nurdin Basirun diwakili Kepala Dinas Perkim provinsi Kepri, Ir Heru Sukmoro, CES meresmikan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang ada di Batu Hitam, Kota Tanjungpinang, pada Selasa 3 Maret 2018.

Dengan diresmikannya SWRO itu, Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Drs. Riono, M.Si merasa bangga dan bahagia lantaran SWRO ini dapat membantu mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan air minum.

"Dengan hadirnya SWRO ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air minum untuk masyarakat. Pendistribusiannya lebih dikhususkan untuk masyarakat pesisir atau pelantar yang aksesbilitas dan keterjangkauan ketersediaan air minum yang layak konsumsi cukup terkendala permasalahan teknis," kata Riono.

Sementara itu Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perkim provinsi Kepri, Ir Heru Sukmoro mengatakan SWRO ini sudah selesai dibangun sejak beberapa tahun lalu. Proyek Satker Kementrian PU ini pembangunannya menelan biaya sebesar Rp 97 miliar,- dari dana APBN. Proyek ini didesain untuk mengatasi kebutuhan air bersih 4 000 pelanggan dengan kapasitas 50 liter per detik.

"SWRO ini merupakan dambaan, impian serta harapan besar bagi masyarakat kota Tanjungpinang khususnya yang tinggal di wilayah pesisir. Karena SWRO merupakan sumber air bersih untuk di konsumsi masyarakat." Jelasnya.

Heru juga menjelaskan Kementerian PUPR bersama Pemprov Kepri dan Pemko Tanjungpinang telah menganalisis ketersediaan kebutuhan air bersih pada saat Kota Tanjungpinang dilanda krisis air bersih karena kemarau panjang.



Ia menyebutkan bahwa sumber-sumber air baku yang ada di Pulau Bintan tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan air bersih.

"Berdasarkan analisis tersebut, maka dengan inisiatif bersama dibuat sebuah kebijakan untuk membangun sistem penyediaan air bersih dan air minum dengan teknologi reserve osmosis yang mengolah air laut menjadi air yang siap minum atau yang dikenal dengan SPAM SWRO untuk masyarakat." Ungkapnya.

Darmawel Umar selalu Kasubdit Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perkotaan di Kementerian PUPR menyampaikan beberapa alasan pembangunan SWRO di Kota Tanjungpinang.

"Kondisi geografis Pulau Bintan mengalami keterbatasan air baku dan faktor alamiah berupa perubahan kondisi iklim dan kualitas air baku yang semakin menurun seperti di Waduk Sei Pulai dan Sei Gesek. Kota Tanjungpinang memiliki sumber air laut yang melimpah dan tidak terbatas sehingga dianggap sangat cocok untuk dibuat SWRO." Ujar Darmawel.

SWRO yang telah dimulai dari tahun 2013 sampai 2015 ini akan dikelola oleh Pemko Tanjungpinang melalui UPTD Air Minum yang melayani 2.825 unit sambungan rumah tangga yang tersebar di zona pelayanan RO yang terbagi atas 3 zona yakni Kecamatan Tanjungpinang Barat, Kecamatan Tanjungpinang Kota dan Kecamatan Bukit Bestari.

Jaringan distribusi utama untuk perpipaan juga dikembangkan ke beberapa wilayah yaitu Kampung Baru, Jalan Soekarno Hatta, Batu Hitam dan Jalan Wiratno. Dengan beroperasinya SWRO ini diharapkan adanya penambahan tingkat pelayanan air bersih khususnya di Kota Tanjungpinang yang selama ini dilayani oleh PDAM Tirta Kepri sehingga waduk Sei Gesek dan waduk Sei Pulai juga dapat dioptimalkan untuk melayani kawasan pelayanan di Tanjungpinang bagian timur.

Acara Soft Launching SWRO Batu Hitam ini juga dihadiri oleh FKPD Provinsi Kepri dan Kota Tanjungpinang, Anggota DPRD Provinsi Kepri, Pimpinan OPD Kota Tanjungpinang, Direktur PDAM Tirta Kepri dan pelanggan yang telah mengkonsumsi SWRO.

Peresmian ini ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Kadis Perkim Kepri,Heru didampingi oleh Sekda Kota Tanjungpinang, Rhiono dan disaksikan  tamu undangan lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan uji coba langsung meminum air hasil penyulingan air laut melalui SWRO serta meninjau lokasi mesin produksi SWRO.

( Jef)


Posting Komentar

Disqus