Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


JAKARTA, Realitasnews.com - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) sebagai bank persepsi menargetkan dapat menampung dana repatriasi hasil program amnesti pajak (tax amnesty) sebesar Rp10 triliun.

"Kami siap menampung hingga Rp10 triliun. Kami bisa menawarkan keunggulan BSM sebagai bank syariah," kata Direktur Utama BSM Agus Sudiarto dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Minggu.

Menurut Agus, kelebihan BSM sebagai bank syariah ialah adanya instrumen investasi berbasis syariah yang tidak dimiliki oleh bank lain untuk menarik minat para wajib pajak.

Bank Syariah Mandiri memiliki produk MMOB yaitu mudharabah muqayyadah di mana shahibul mal (investor) dapat menempatkan sejumlah dana di bank untuk diinvestasikan pada instrumen investasi dengan akad mudharabah. Mengingat periode program amnesti pajak yang hanya sampai 31 Maret 2017, kata Agus, BSM memaksimalkan kantor-kantor cabang dalam menerima dana repatriasi dan uang tebusan.

BSM menyiapkan 54 gerai "priority banking" yang tersebar di area Aceh, Batam, Medan, Pekanbaru, Pematang Siantar, Jambi, Palembang, Bekasi, Bogor dan Jakarta sebagai 'touch point' layanan amnesti pajak, khususnya dalam menerima dana repatriasi serta didukung oleh 525 kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang dapat menerima setoran tebusan.

Agus menambahkan untuk instrumen investasi lain di pasar modal dan asuransi, BSM bisa bersinergi dengan grup Mandiri baik Mandiri Investasi, Mandiri Sekuritas dan Axa Mandiri. Selain dengan grup Mandiri, BSM juga bersinergi dengan BNP Paribas.

Bank Syariah Mandiri telah menandatangani kesediaan sebagai bank persepsi penerima dana repatriasi pada Senin (18/7/2016). BSM merupakan satu-satunya bank syariah yang telah masuk Buku III dan memiliki salah satu dari tiga persyaratan yakni sebagai bank pengelola rekening dana nasabah.

Editor     : Posman Sipayung