Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali



SERGAI, Realitasnews.com
  -  Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Drs. H. Akmal, AP, M.Si membantah isu hoax yang menyebutkan bahwa wabah Hog Cholera yang menyerang ternak babi telah mencemari ikan laut sehingga tidak aman dikonsumsi.

“ Isu itu tidak benar dan hoax merupakan info sesat yang diembuskan oknum tak bertanggungjawab,” Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Drs. H. Akmal, AP, M.Si saat meninjau tempat Pelelangan Ikan di Tanjung Beringin dan melaksanakan penyisiran bangkai babi di sungai Bedagai, Senin (18/11/2019).

Turut hadir mendampingi Akmal dalam meninjau tempat pelelangan ikan itu, Asisten Ekbangsos Ir. H. Kaharuddin, Kadis Kelautan Perikanan Sergai Sri Wahyuni Pancasilawati S.P., M.Si., Kadis Lingkungan Hidup Panisean Tambunan, Kadis Ketapang Sergai M. Aliuddin, SP, MP, Kepala BPBD Sergai Henri Suharto, drh. Yusranaria Panjaitan dan  Rustiati Harahap perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provsu, Akmal

Beliau menyebutkan kegiatan itu atas inisiatif Asisten Ekbangsos Ir. H. Kaharuddin yang bertujuan sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi masyarakat bahwa tidak ada korelasi kesehatan antara virus hog cholera dengan konsumsi ikan pasca maraknya pembuangan bangkai babi ke aliran sungai.

Sedangkan Kadis Perikanan dan Kelautan Sergai menyebutkan alasan tidak adanya korelasinya disebabkan selain karena virus kolera babi tidak bisa menjangkiti spesies lain, ikan yang dikonsumsi masyarakat ditangkap jauh dari bibir pantai, yaitu sekitar 1-5 mil.

Sedangkan bangkai babi yang dibuang seluruhnya tertahan di sungai berkat tindak cepat pihak terkait dalam memeriksa kondisi sungai yang disinyalir kerap dijadikan lokasi pembuangan bangkai.

Untuk membuktikan bahwa isu itu tidak benar, Kadis Kominfo Sergai bersama OPD terkait makan ikan bersama sebagai simbol jika ikan yang ditangkap nelayan aman untuk kesehatan.

“ Makan ikan bersama ini kami lakukan untuk menepis kabar bohong perihal terjangkitnya virus hog cholera terkontaminasi dengan ikan yang dipasarkan ke masyarakat,” kata Akmal.

Setelah itu rombongan OPD bersama-sama melakukan monitoring Sungai Bedagai untuk memantau, mengamankan dan mengubur bangkai babi yang terapung di atas aliran sungai.

Dalam kesempatan tersebut, Kadis Perikanan dan Kelautan juga menghimbau agar masyarakat tak perlu termakan HOAX perihal virus hog cholera yang dapat menjangkiti ikan.

“Konsumsi ikan penting artinya bagi masyarakat, apalagi bagi kebutuhan gizi utama tubuh. Jangan karena kabar yang tidak benar, masyarakat yang mengkonsumsi ikan berkurang. Ditambah lagi dengan terdampaknya ekonomi nelayan dan penjual ikan karena  penurunan pembeli," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Asisten Ekbangsos Ir. H. Kaharuddin yang menyebutkan jika konsumsi ikan masih aman, karena penularan virus kolera babi tidak bisa terjadi pada manusia atau kepada hewan beda jenis.

Untuk itu tak perlu mengurangi selera dalam mengkonsumsi ikan. Nutrisi dan gizi yang bersumber dari ikan masih sangat diperlukan.
(Red/Jan)


Posting Komentar

Disqus