Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Fhoto : Istimewa
KARIMUN, Realitasnews.com – Wakil Bupati Karimun  Anwar Hasyim menerima penghargaan dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Bambang Pranowo pada Rabu (20/11/2019) di Hotel Royal Surakarta Haritage, Solo, Provinsi Jawa Tengah.
 
Dalam menerima penghargaan itu Wakil Bupati Anwar Hasyim didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimum Rachmadi.
 
Prestasi membanggakan dibidang kesehatan Tingkat Nasional pada tahun 2019 ini berhasil diraih oleh Kabupaten Karimun dari Kemenkes RI lantaran Kampung Tanaman Obat Keluarga Asuhan Mandiri (Toga Asman) Selasih Kelurahan Parit Benut Kecamatan Meral terpilih sebagai juara 1 Lomba Asman Toga dan Akupresure tingkat Nasional tahun 2019  kategori “Perkotaan”.

Setelah menerima penghargaan itu, Wakil Bupati Karimun, Anwar Hasyim mengatakan untuk meraih penghargaan tersebut tidak mudah. Karena hanya ada 12 juara secara nasional. Juara 1 sampai juara 4 masing-masing ada tiga kategori, yaitu  Desa, DTPK dan Perkotaan.

“Alhamdulillah, pada lomba tahun 2019 Kampung Toga Asman Selasih sebagai juara satunya kategori Perkotaan. Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada stakeholder terkait. Tanpa terjalinnya kerja sama dan kekompakan yang baik, tidak akan bisa terwujud atau bisa meraih prestasi tersebut,” kata Anwar Hasyim.

 

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi mengatakan Kabupaten Karimun meraih juara lomba Asman Toga dan Akupresure tingkat nasional sudah yang ketiga kalinya secara berturut turut.
  1. Pertama kali pada tahun 2017, Kampung Toga Asman Mahkota Dewa Desa Selat Mendaun, Kecamatan Karimun meraih juara 3 kategori “Desa”.
  2. Kedua tahun 2018, Kampung Toga Asman Kunyit Asam Kelurahan Harjosari, Kecamatan Tebing meraih juara 1 kateori “DTPK”.
  3. Ketiga atau tahun 2019 ini, kembali sebagai juara 1 nasional lagi untuk kategori perkotaan yang diraih Kampung Toga Asman Selasih Kelurahan Parit Benut
“Kampung Toga bukan hanya untuk diperlombakan. Tapi adalah program dalam rangka membudayakan pengobatan tradiosional, melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga dan akupresur,” kata  Rachmadi kepada kepriterkini.id, Kamis 21 November 2019.

Kelompok-kelompok asuhan mandiri toga, bukan hanya sekedar menanam tapi juga dimanfaatkan sebagai pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Jadi mencegah lebih dari pada mengobati. (hms/Jup)

Posting Komentar

Disqus