Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


LINGGA, Realitasnews.com – Jelang tutup tahun 2019, Pemkab Lingga menggelar rapat penting menyangkut pemekaran yang dicanangkan akan melibatkan sebelas desa induk dalam waktu dekat.

Hal tersebut ditempuh Bupati Lingga untuk mendukung program Nawa Cita yang diusung oleh Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia mulai dari pinggiran.

Rapat tersebut digelar di ruang rapat Kantor Bupati Lingga pada Selasa (31/12/2019) pagi dan dihadiri oleh Kepala Desa, BPD, serta tokoh masyarakat dari beberapa desa. Selain itu, juga hadir Kepala Bapeltibang, Kepala BPKAD, Kepala Bakesbangpol, Kadis DPMD, Inspektur Kabupaten Lingga, Kabag Hukum dan Kabag Tapem Setda Lingga serta pewakilan dari OPD terkait.

Bupati Lingga Alias Wello didampingi oleh Asisten Pemerintahan Setda Lingga menilai pemekaran desa ini perlu digesa, meskipun ada sedikit hambatan dari moratorium kementerian, namun tetap tidak bertentangan dengan Nawa Cita Presiden.

Tak ingin mengada-ada, beliau pun melakukan konsultasi dengan KSN. Dari hasil konsultasi tersebut semakin menguatkan keinginan Pemkab Lingga untuk segera melaksanakan pemekaran desa. 


“Pokoknya selagi bermanfaat bagi masyarakat, lakukan!” kata Bupati Lingga Alias Wello mengutip pernyataan Jokowi.

Ia berharap dengan dilakukan pemekaran ini, akan mampu melahirkan desa-desa yang mandiri. Namun demikian, Ia menghimbau kepada pihak desa untuk bisa menyelaraskan dengan 4 pilar utama fokus pembangunan yang diusung olehnya. 

“Jika kita menekankan kepada 4 sektor, maka di desa juga harus mengikuti secara paralel” kata Awe menegaskan.

Beliau menyebutkan saat ini sudah ada beberapa desa yang sudah mampu memanfaatkan potensi desanya, hingga diharapkan bisa menjadi desa mandiri kedepannya.

Sebagai contoh, beberapa hari lalu Desa Marok Kecil telah berhasil melakukan panen udang vanamei hampir 10 ton. Panen kedua yang menunjukkan hasil yang positif tersebut nyatanya mampu membuka mata masyarakat untuk mengembangkan potensi yang ada di desanya.

Tidak hanya itu, beliau juga mengapresiasi dua desa lainnya yakni Desa Sedamai dan Desa Merawang yang sudah mulai menunjukkan geliat dalam pengelolaan potensi desa di bidang pariwisata.

“Desa Sedamai saat ini sudah ada wisata mangrovenya. Kalau sudah dipungut retribusi, nanti bisa menambah pemasukan bagi desanya. Begitu juga dengan pemandian Lubuk Muncong yang baru-baru ini dibuka di Desa Merawang. Saya sangat mengapresiasi kreatifitas mereka, dan berharap ini bisa menjadi contoh bagi desa lain,” ujarnya.

Menutup pembukaan rapat tersebut, beliau berharap pada tahun 2020 mendatang, apa yang dicita-citakan oleh Pemkab Lingga sesuai tagline ‘Lingga Terbilang’ bisa tercapai.

“Tantangan kite sangat berat. Amanah jabatan ini tidak gampang, ini berat. Namun sekali kita bekerja untuk masyarakat, insyaallah ada jalan. Karena yang kita kerjakan hari ini, tidak untuk kita hari ini, tapi untuk masyarakat kite,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kesebelas Desa Induk yang akan dimekarkan tersebut yakni adalah Desa Mepar, Desa Resun Pesisir, Desa Limbung, Desa Rejai, Desa Batu Belubang, Desa Posek, Desa Batu Berdaun, Desa Mensanak, Desa Baran, Desa Sungai Harapan dan Desa Laboh. (MC/JH)

Posting Komentar

Disqus