Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


TANJUNGPINANG, Realitasnews.com
  - Plt Gubernur Kepri Isdianto menyerahkan Bantuan Biaya Pendukung Belajar, bagi Siswa SMA, SMK, Dan SLB Tidak Mampu, Jumat (27/12) di Gedung Daerah, Tanjungpinang.

Pada kesempatan itu dalam sambutannya Plt Gubernur Kepri, Isdianto memberi motivasi kepada seluruh yang hadir dalam acara itu dengan menyebutkan datang dari keluarga yang tidak mampu, bukan tak mungkin kelak akan menjadi orang yang berhasil.

Beliau menyebutkan tak selamanya dari keluarga yang tidak mampu itu tidak bisa sukses. Semua itu soal kemauan.

“ Insha Allah kalau kita berusaha, Allah akan mengijabah doa kita. Saya ini juga bukan dari keluarga yang mampu,” kenang Isdianto.

Ia menceritakan kisah hidupnya bersama abang kandungnya H.M Sani mantan Gubernur Kepri setiap pagi membantu ibunya memotong getah milik orang lain.

“Nasib kecil kami dengan abang kandung saya, pak sani itu sama. Kami pagi itu, kami menolong mak kami motong getah. Kalo motong getah di kebun sendiri enak juga. Ini motong di kebun oranglain. Jadi bagi due. Saya kerjakan selama SD, bangun jam 4 subuh bantu emak motong getah,” Isdianto bercerita.

Memotong getah atau biasa disebut karet di gelapnya subuh, bukan hal mudah. Apalagi tidak ada penerangan seperti zaman sekarang. Isdianto terpaksa menggunakan lampur obor yang diletakan di kepala.

“Pagi jam enam balek, mandi, pegi sekolah. Kalau lupe ngelap hidung, habes lah hitam hidung,” kenang Isdianto sambil tersenyum yang disambut gelak tawa para penerima bantuan.

“Ini betul ni, kenak asap lampu colok. Dulu takde lampu baterei, pakai lampu suluh,” Isdianto meyakinkan bahwa hal itu benar-benar ia alami semasa sekolah dasar.

Ia mengenang, hanya punya satu seragam sekolah. Jika hujan turun saat berangkat sekolah, terpaksa menggunakan pelepah daun pisang sebagai payung. Ternyata hal serupa banyak dialami para penerima bantuan. Karena sebagian tertawa mengenang dan sebagian yang lain mengangguk setuju.

“Sepatu sebiji lah punye. Kalau hari hujan, selesai sudah,” disambut gelak tawa hadirin yang mungkin juga mengalami hal yang sama.

“Keluarga kami memang mulai dari bawah sangat. Tapi itu tak mematahkan semangat kami,” tambah Isdianto.

“Waktu itu kami juga pernah melihat orang senang. Tetangga kami juga banyak orang senang. Tentulah hati ini berdetak juga, pingin juga suatu saat ingin senang juga. Paling tidak bisa bantu keluarga, bisa bantu masyarakat,” sebut Isdianto.

Kini bocah pemotong getah itu sudah menjadi Plt Gubernur Kepri. “Alhamdulillah. Berkat dari pada amanah yang bapak dan ibu berikan, berdiri saya disini menjadi gubernur kepulauan riau,” Isdianto menyampaikan terima kasih.

Bukan tak mungkin, suatu hari 311 orang siswa dari keluarga tidak mampu ini akan menjadi pemimpin Kepri.

“Banyak anak-anak yang dengan segala keterbatasan orangtua, tapi dia semangat untuk belajar. Dengan bersyukur insha allah apapun niat kita, apapun kehendak kita, yakin Allah akan men-ijabah itu,” Isdianto memberi semangat.

“Kita mau anak-anak kita menjadi SDM yang berkualitas. Aamiin. Kedepan tak ada orang lain yang akan menjadi pemimpin di Kepulauan Riau. Harapan kita anak-anak kita inilah yang akan menjadi penerus bangsa ni. Itu yang kita mau,” Isdianto menyampaikan harapannya.
(Red)

Posting Komentar

Disqus