Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


BATAM, Realitasnews.com -  Dalam sepekan ini sebagian harga sayur-mayur melonjak naik khususnya sayur mayur lokal hasil pertanian petani di Batam. Lonjakan harga itu disebabkan dalam sepekan ini curah hujan cukup tinggi.

Seperti disampaikan oleh Ucok salah seorang pedagang sayur mayur di pasar tradisional Sagulung ketika ditemui di kiosnya, Sabtu (21/12/2019) mengatakan dalam sepekan ini harga kacang panjang melonjak naik dengan harga Rp 25 ribu,- semula hanya dijual dengan harga Rp 14 ribu,- perkilogramnya.

Demikian juga dengan harga sawi hijau kini dijual dengan harga Rp 35 ribu,- padahal sebelumnya harganya hanya Rp 12 ribu,- . Bayam semula dijual dengan harga Rp 10 ribu,- kini dijual dengan harga Rp 18 ribu,-

Harga tomat juga melonjak naik semula dijual dengan harga Rp 12 ribu,- naik menjadi Rp 18 ribu,- . Bawang merah asal Jawa semula dijual dengan harga Rp 28 ribu,-  kini dijual dengan harga Rp 38 ribu,-  Sementara harga bawang bombay masih dijual dengan harga Rp 16 ribu,- 
  
“ Kenaikan harga sayur itu penyebabnya saya tidak tahu mungkin disebabkan curah hujan tinggi akhir-akhir ini,” katanya.

Kendati demikian Ucok menyebutkan untuk  pasokan sayur mayur tersebut cukup dan tidak pernah langkah.

Sementara untuk sayur mayur lainnya, Ucok menyebutkan masih normal walau ada kenaikan namun kenaikannya tidak begitu signifikan.

Seperti cabe merah yang semula sempat naik dengan harga Rp 100 ribu,- namun kini harganya sudah turun dijual dengan harga Rp 50 ribu,- dan harga cabe rawit masih bertahan dijual dengan harga Rp 40 ribu,-

Harga kol masih dijual dengan harga Rp 7 ribu,- dan terong semula dijual Rp 12 ribu,- kini dijual dengan harga Rp 16 ribu,- 

Sedangkan harga kentang Medan masih dijual dengan harga Rp 14 ribu,- wartel masih dijual dengan harga Rp 16 ribu,- dan kangkung masih dijual dengan harga Rp 14 ribu,-
(Lian)

Posting Komentar

Disqus