Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali



LINGGA, Realitasnews.com  - Menjelang Tahun 2020 harga sembako khususnya sayur mayur merangkak naik khususnya sayur mayur produksi petani lokal. Kenaikan harga sayur mayur itu disebabkan akhir-akhir ini curah hujan tinggi akibatnya produksi hasil petani sayur mayur menurun.

Seperti disampaikan oleh Thamrin salah seorang pedagang sayur mayur di Dabo Singkep. Lingga saat ditemui Senin (30/12/2019) mengatakan kenaikan harga sayur mayur itu tidak begitu signifikan.

Seperti harga cabe merah biasa dijual dengan harga Rp 46 ribu,- kini dijual dengan harga Rp 56 ribu,- perkiolgramnya. Cabe hijau biasanya dijual dengan harga Rp 36 ribu,- kini dijual dengan harga Rp 38 ribu,- perkilogramnya.

Cabe rawit biasanya perkiolgramnya dijual dengan harga Rp 36 ribu,- kini dijual dengan harga Rp 38 ribu,-. Tomat biasa dijual Rp 12 ribu,- naik menjadi Rp 14 ribu,- perkilogramnya

Demikian halnya dengan sayur Lobak biasa dijual dengan harga Rp 9 ribu,- kini dijual Rp 10 ribu,- perkilogramnya.

“ Kenaikan harga sayur mayur itu disebabkan akhir-akhir ini curah hujan cukup tinggi akibatnya produksi petani menurun,” katanya.

Kendati produksi petani lokal menurun, katanya, pasokan sayur mayur cukup dan tidak ada yang langka lantaran sebagian sayur mayur dipasok dari provinsi Jambi atau provinsi lainnya.

Thamrin menyebutkan walau harga sayur mayur merangkak naik, namun pmset penjualannya tidak menurun tetap saja seperti hari biasanya.

“ Saya mengharapkan agar harga sayur mayur tidak naik lagi dan pasokan sayur mayur juga cukup di Dabo Singkep ini,” katanya.
 (JH)

Posting Komentar

Disqus