Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali



ASAHAN, Realitasnews.com
– Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) berharap agar pihak pengelola objek wisata tidak memungut terlalu tinggi biaya masuk ke lokasi objek wisata tersebut agar wisatawan tidak keberatan dan tidak merasa jera untuk kembali berkunjung ke objek wisata itu.

Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata, Mohammad Andre Simatupang melalui Kabid Pariwisata, Fadly Siagian saat ditemui di kantornya, Senin (19/11/2018) mengatakan salah satu objek wisata yang memiliki nilai jual tinggi dan kerap dikunjungi para wisatawan adalah wisata Air Terjun Ponot yang berada di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan

“Kita sudah pernah survey bang, memang air terjun Ponot itu sangat bagus pemandangannya,” kata Fadly Siagian.

Namun, katanya, sangat disayangkan untuk masuk ke dalam lokasi air terjun Ponot itu sangat mahal, untuk mobil dikutip sebesar Rp 40 ribu dan untuk sepeda motor sebesar Rp 20 ribu,-

“ Itu hanya uang masuk saja bang belum lagi uang parkirnya,” katanya.

Padahal Air Terjun Ponot itu memiliki nilai jual yang cukup tinggi, pemandangan alamnya cukup indah, air terjunnya begitu sejuk dan luar biasa. Selain itu di air terjun itu banyak kelelawar diseputaran air terjun.

“ Fenomena alam itu merupakan salah satu ciri khas dari pemandangan di Air Terjun Ponot,” katanya.

Ia menyebutkan air terjun Ponot itu dikelola oleh Pemerintah Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan retribusi yang dikutip dari wisatawan pengunjung tidak memberikan kontribusi ke Pendapat Asli Daerah (PAD) kabupaten Asahan lantaran belum memiliki Perda.

Dikatakannya ada dua kelompok sadar wisata yang peduli terhadap objek wisata air terjun Ponot itu salah satu dari kelompok sadar wisata itu sepakat dengan pihaknya agar menurunkan uang masuk ke lokasi tersebut dan satu kelompok lagi bersikukuh mempertahankannya.

Camat Ake Songsongan sendiri, katanya, juga mendukung Disporapar Kabupaten Asahan untuk menurunkan uang masuk ke wisata air terjun Ponot tersebut.

“Kita berharap agar di objek wisata air terjun Ponot itu selain uang untuk masuk ke lokasi dikurangi, juga diharapkan agar jangan terlalu banyak pungutan lainnya,” harapnya.

Pihak Disporapar, katanya, selalu membantu mengembangkan objek wisata itu dengan melakukan pembinaan kepada masyarakat bagaimana agar objek wisata air terjun Ponot itu dapat tetap dikunjungi oleh wisatawan.

“Kita selalu melakukan pembinaan bang kepada pihak pengelola dan masyarakat seperti membina cara mengutip retribusi yang benar dan pembinaan bentuk lain,” jelasnya. (Nes)

Posting Komentar

Disqus