Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali



BATAM, Realitasnews.com
  - Konsep pengembangan Batam sebagai pusat logistik nasional dan pusat perawatan pesawat terbesar di Indonesia, mengemuka dalam kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DP RI ke Batam Provinsi Kepulauan Riau.

Pertemuan yang berlangsung di Ruang Presentasi Gedung Marketing Center, pada hari Rabu (10/10/2018) dalam rangka meninjau proyek strategis BP Batam Tahun 2018 dan rencana pengembangan program tahun 2019.

Pertemuan Komisi VI DPR RI yang dipimpin oleh Teguh Juwarno dari Fraksi PAN diterima oleh Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo dengan seluruh jajaran Deputi dan Pejabat Eselon II BP Batam.

Konteks kunjungan kerja spesifik ini adalah guna memperoleh gambaran tentang realisasi pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan dan rencana serta program pembangunan kedepan.

Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo memaparkan sejumlah proyek stategis BP Batam yang beberapa diataranya akan rampung  seperti pengembangan dermaga curah cair kabil (66,22% pengerjaan sedang berlangsung), pengembangan gedung dan fasilitas pelayanan kesehatan RSBP Batam, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau Waste Water Treatment Plant (WWTP) dan rencana pembangunan jalan kolektor di 6 kawasan industri.

Dirinya melaporkan bahwa pada Triwulan II/2018 perekonomian Kepri yang ditopang oleh perekonomian Batam secara gradual sudah mulai menunjukkan peningkatan hingga mencapai 4,51% pada Triwulan II/2018 bila dibandingkan dengan Triwulan yang sama pada tahun 2017 yang melemah di angka terendah sebesar 1,06%.

Diharapkan peningkatan ini akan terus menguat sehingga perekonomian mampu tumbuh diatas 5% sehingga target pertumbuhan minimal 5% pada 2018 bisa terwujud.
Rancang Bangun Konsep pengembangan Batam sebagai pusat logistik nasional dan pusat perawatan pesawat terbesar di Indonesia juga menjadi bahasan menarik dalam kunjungan kerja kali ini.

Batam memiliki Posisi yang strategis terletak di tepi selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan tersibuk kedua didunia dimana dalam setahun terdapat lebih dari 60.000 kapal melintasi Selat Malaka, hampir 3 kali Terusan Panama dan lebih dari 2 kali lipat dari Terusan Suez.

Dengan memaksimalkan potensi kedekatan Bandara Hang Nadim dan Pelabuhan Kabil untuk menjadi pusat e-commerce, pusat hubungan logistik dan pusat perawatan pesawat terbesar di Indonesia, maka Batam akan menjadi pusat kegiatan ekonomi yang luar biasa di pasar Asia Pasifik.

Rancang bangun konsep Batam sebagai Hubungan Logistik akan menghubungkan Bandara Hang Nadim dengan pelabuhan dalam satu kawasan terpadu yang di dalamnya terdapat pusat bisnis, seperti kargo, logistik, strorage produk, pusat perbaikan pesawat dan kawasan industri.

Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno mengatakan bahwa peran strategis Batam sebagai daerah terdepan Indonesia telah dibungkus secara apik dengan inisiatif BP Batam untuk menjadikan Batam sebagai Kawasan Logistik Nasional atau Hub Logistik di Pasar Asia dengan memanfaatkan keunggulan komparatif Bandara Hang Nadim dengan Pelabuhan dan Kawasan Industri yang posisinya berdekatan dan merupakan satu-satunya di Indonesia.

Potensi ini apabila didukung dengan dukungan dukungan konkrit dari pemerintah akan menjadi sumber pendapatan yang luar biasa tidak hanya bagi Batam melainkan untuk nasional.

“Saat ini adalah era e-commerce, kalau itu logistiknya bisa ada di batam dan industri pesawat terbesar ada disini, apabila itu sama-sama kita wujudkan maka akan menjadi sumber ekonomi yang luar biasa.” Tutur Teguh.

Komisi VI DPR RI akan memberikan dukungan terhadap konsep pengembangan Batam kedepan.

“Sebagaimana cita-cita awal Habibie, maka kita wajib mengembalikan “ruh” itu kembali”, imbuhnya.

Dirinya menambahhkan kedepan harus diadakan rapat bersama untuk menyelesaikan hambatan perizinan diwilayah perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam yang masih terkendala kaitanya dengan regulasi perizinan dari Kementerian terkait.

Sejumlah kendala yang berkaitan dengan komponen perizinan dan konsep pengembangan Bandara Hang Nadim dan infrastruktur pelabuhan di Batam akan menjadi bahan laporan bagi Komisi VI DPR RI sebagai rekomendasi arah kebijakan Batam kedepan.

Usai kunjungan Kerja ini, rombongan melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah proyek strategis yang telah dipaparkan BP Batam seperti Proyek Pembangunan Dermaga Curah Cair Kabil.

(Humas BP Batam)

Posting Komentar

Disqus