Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


JAKARTA - Masyarakat Malaysia membuat gerakan patungan untuk membantu melunasi utang pemerintah. Gerakan ini dinamai "Please Help Malaysia!".
 
Mengingat tingginya utang Indonesia, apakah mungkin masyarakat Indonesia bisa mengikuti ide negara tetangga tersebut ?
 
Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira berpendapat, sejatinya tidak ada yang salah dengan ide rakyat Malaysia. Tidak menutup kemungkinan juga kalau masyarakat Indonesia meniru cara rakyat Malaysia membantu pemerintah melunasi utang.
 
"Ide nya bisa ditiru dengan membuat crowdfunding pelunasan utang. Meskipun hasilnya tidak seberapa dibandingkan total utang pemerintah yang akan dilunasi tapi ini bagian dari pencerdasan publik terutama generasi muda," katanya dilansir Okezone, Minggu (27/5/2018).
 
Bhima menjelaskan, masyarakat bisa saja melakukan patungan dengan memanfaatkan aplikasi Fintech crowdfunding. Dia mengatakan, banyak pemain yang siap memfasilitasi.
*Contohnya bisa menggandeng salah satu pemain besar misalnya Kitabisa.com atau crowdfunding lain yang memiliki legalitas hukum dan diawasi oleh regulator," tambahnya.
 
Menurutnya, utang dalam jangka panjang tidak bisa menjadi stimulus perekonomian. Justru tumpukan utang tersebut bisa menjadi beban bagi generasi mendatang.
 
"Jika pemerintah berutang dalam jumlah besar sekarang, kedepannya akan dilunasi dari pajak generasi selanjutnya. Jadi model pengelolaan utang seperti itu harus dikurangi," imbuhnya.
 
Untuk diketahui, Publik di Malaysia melakukan gerakan penggalangan dana untuk membantu Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad memangkas utang negara yang telah mencapai RM1 triliun atau sekitar Rp3.595 triliun.
 
Gerakan publik ini diprakarsai oleh seorang praktisi hukum di Sisters in Islam (SIS) bernama Nik Shazarina Bakti. Dia meluncurkan, gerakan penggalangan dana dengan nama "Please Help Malaysia!" di situs GoGetFunding.
 
Kampanye "Please Help Malaysia!" di GoGetFunding telah berhasil mengumpulkan dana hampir USD3.600 dari target USD100.000 dengan 92 pendukung.
 
Pada halaman tersebut, Shazarina mengatakan semua hasil penggalangan dana akan disalurkan ke pemerintah pada akhir kampanye.
 
Dia akan memperbarui ringkasan akun PayPal setiap hari dan mengunggah bukti dari dana yang disalurkan ke pemerintah di saat waktunya tiba.
 
Kampanye ini dijadwalkan akan berjalan hingga Selasa, 31 Juli 2018.
 
(okezone.com)

Posting Komentar

Disqus